BANTENRAYA.COM – Generasi Z di Banten mulai melirik sektor pertanian sebagai peluang bisnis menjanjikan, seiring dengan meningkatnya permintaan bahan pangan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini juga sejalan dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin luas, di mana pertanian modern kini berkembang pesat, dan menarik minat anak muda untuk terjun ke dunia agribisnis.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid, menyebutkan bahwa program MBG telah mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih aktif dalam pertanian hortikultura dan peternakan.
Baca Juga: GRATIS! Twibbon Hari Jadi Kota Solo ke-280 Tahun 2025, Desain Tebaru dan Paling Meriah
“Dengan adanya program ini, banyak anak muda mulai melihat pertanian sebagai sektor yang potensial. Apalagi dengan berkembangnya teknologi pertanian seperti smart farming dan greenhouse, pertanian kini lebih menarik bagi generasi muda,” kata Agus, Minggu (16/2/2025).
Agus menerangkan, fenomena ini terlihat jelas di Banjar, Kabupaten Pandeglang, di mana banyak petani muda mulai menerapkan sistem pertanian pintar dengan memanfaatkan lahan terbatas secara efisien.
Teknologi pertanian yang semakin canggih, ditambah dengan kemudahan akses pemasaran digital, membuat pertanian tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan konvensional.
Baca Juga: Drakor For Eagle Brothers Episode 6: Cheon Soo Tak Terima Maaf Heung Soo?
“Sekarang mereka bisa belajar bertani lewat internet, menerapkan metode precision farming, dan menjual hasil panen langsung ke pasar lewat platform digital. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Gen Z,” jelasnya.
Agus mengatakan, dahulu banyak anak muda hanya menjadi konsumen produk pertanian. Namun, dengan adanya program MBG yang membutuhkan suplai bahan pangan dalam jumlah besar, generasi muda kini mulai melihat pertanian sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Meski demikian, Agus mengakui bahwa pihaknya masih melakukan pendataan terkait jumlah dan luas area smart farming yang berkembang di Banten sejak program MBG berjalan.
“Kami masih terus mendata, karena pertumbuhan ini terjadi secara alami dan terus berkembang,” ujarnya.
Untuk mendukung tren positif ini, Pemprov Banten berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan menambah kuota pupuk, memperbaiki sarana air, menyediakan benih unggul, serta memperluas area pertanian.
Selain itu, Banten yang selama ini menjadi sentra produksi telur dan daging unggas juga akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan lokal sebelum memasok ke daerah lain.
Baca Juga: Masuki Tahap Akhir, Pemprov Banten Ajak Pemda Gotong Royong Selesaikan Asrama Haji Grand El Hajj
“Kami ingin memastikan program MBG ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Banten, baik dari sisi ketahanan pangan maupun kesejahteraan petani muda yang mulai terjun ke dunia pertanian,” terang Agus.
“Karena, dengan meningkatnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian, program MBG bukan hanya sekadar pemenuhan gizi, tetapi juga menjadi momentum bagi Gen Z untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan sekaligus membangun masa depan di sektor agribisnis yang lebih modern dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta mengatakan, Provinsi Banten memiliki potensi pertanian yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Untuk pengelolaannya, harus ada regenerasi petani kepada generasi milenial atau Gen Z,” kata A Damenta.
Baca Juga: Siapkan Rp96 Miliar, Pemkot Cilegon Bayar Utang ke Pihak Ketiga Secara Bertahap Mulai Besok
A Damenta mengatakan, ketahanan pangan merupakan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Yang mana, pangan merupakan syarat utama dari kemandirian dan kedaulatan.
Namun, lanjutnya, saat ini, Provinsi Banten mengalami penurunan jumlah petani. Untuk itu, perlu upaya regenerasi petani untuk meningkatkan produktivitas perekonomian dari sektor pertanian.
“Perlu pengembangan minat generasi Z dalam usaha pertanian. Untuk itu, Provinsi Banten mengembangkan Program Petani Milenial, yang diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan generasi milenial terhadap pertanian,” jelasnya.***
















