BANTENRAYA.COM – Menghadapi libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, harga telur ayam di Pasar Induk Rau atau PIR Kota Serang naik Rp 3.000 per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam ini dipicu harga pakan telur ayam naik. Selain itu, masa transisi usia ayam petelur dari tua ke muda, sehingga berimbas terhadap produktivitas telur ayam.
Kenaikan harga telur ayam ini berimbas terhadap daya beli masyarakat, sehingga pendapatan per hari distributor atau penjual pun menjadi berkurang.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp175,66 Triliun, Wujudkan Asta Cita dan Kenaikan Pendapatan UMKM hingga 50 Persen
Pantauan Bantenraya.com di salah satu distributor, Raja Telor di PIR Kota Serang, Minggu 8 Desember 2024, harga telur ayam dijual Rp 28 ribu per kilogram atau kg. Naik
Salah seorang karyawan Raja Telor di PIR Kota Serang, Yana mengatakan, harga beli telur ayam di perusahaan peternaknya sudah naik, sehingga pihaknya pun menaikkan harga jual telur ayam kepada konsumen.
“Harga telur ayam sekarang naik jadi Rp 405 ribu per iket atau per 15 kilogram. Satu kilogram Rp 28 ribu. Tadinya Rp 25 ribu per kilogram. Tadinya Rp 365 ribu per iket atau per 15 kilogram,” ujar Yana, ditemui di tokonya di Jalan Cinanggung, PIR, Kota Serang.
Ia menuturkan, kenaikan harga telur ayam menjadi Rp 28 ribu per kilogram terjadi belum lama ini, namun kenaikannya bertahap tidak secara signifikan.
“Kalau nggak salah dari tiga hari yang lalu. Tapi naiknya bertahap seribu-seribu, tapi jaraknya dua hari-tiga hari,” ucap dia.
Yana menjelaskan, harga pakan ayam dan usia ayam petelur menjadi pemicu harga telur ayam naik jadi Rp 28 ribu per kilogram.
Baca Juga: TINGGAL KLIK! 2 Link Nonton Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Myanmar di Piala AFF 2024
“Mungkin dari harga pakan ayamnya yang naik atau ganti ayam dari yang tua dengan yang usia muda, jadinya ngaruh ke produksi telurnya,” jelasnya.
Ia mengaku pembelinya mulai berkurang imbas harga telur ayam naik jadi Rp 28 ribu per kilogram, sehingga pendapatan per harinya pun menjadi berkurang.
“Ada. Dampaknya ya pembelinya sepi. Pada balik lagi, karena harganya naik terus jadi bingung,” keluh Yana.
Baca Juga: Airin-Ade Berikan Pernyataan Atas Kemenangan Andra-Dimyati: Ada Anomali, Tapi Allah Mengizinkan
Yana mengungkapkan, sebelum harga telur ayam naik jadi Rp 28 ribu per kilogram, stok telur ayam di Raja Telor mencapai 7 kuintal atau sekitar 330 Iker. Satu iket seberat 15 kilogram.
“Sekarang kita ngurangin jadi 5 kuintal per hari. Sehari kalau harganya lagi stabil bisa 7 kuintal,” ungkap dia.
Ia menambahkan, telur ayam yang dijual di Raja Telor didapat dari perusahaan peternakan ayam petelur di Sumatera.
Baca Juga: Rumah dan Ladang Hancur Tertimbun Longsor, 65 KK di Kampung Lebak Manggah Minta Direlokasi
“Dari Lampung. Karena jaraknya dekat dan kualitasnya bagus. Ongkosnya juga lebih hemat,” tandasnya. ***

















