BANTENRAYA.COM – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Provinsi Banten mencatat, realisasi investasi di Provinsi Banten pada triwulan III tahun 2024 telah mencapai angka Rp 83,44 Triliun.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti dalam agenda rilis data terkait capaian hasil realisasi investasi di Provinsi Banten.
Ia menyampaikan, saat ini capaian realisasi investasi di Banten naik sebesar Rp 25,19 Triliun dari triwulan sebelumnya.
“Capaian realisasi investasi kita sudah berada di angka 85 persen atau Rp 83,44 Triliun. Di triwulan III ini kita mendapatkan investasi sebesar Rp 25,19 Trilun. Kalau sebelumnya pada periode triwulan II kita diangka Rp 32,96 Triliun dan triwulan I di Rp 25,3 Triliun. Alhamdulillah kita masih masuk ke dalam posisi lima besar investasi tertinggi secara nasional,” kata Virgojanti kepada wartawan, Kamis, 24 Oktober 2024.
Baca Juga: Semua Pasangan Calon Walikota Cilegon Melanggar Aturan Pemasangan APK
Virgojanti menerangkan, capaian realisasi investasi di Banten terdiri dari dua kategori, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN dan Penanaman Modal Asing atau PMA.
Saat ini, kata dia, PMA masih menjadi sumber investasi tertinggi dengan nominal mencapai Rp 12,74 triliun, sementara PMDN sebesar Rp 12,45 triliun.
“Dari total investasi tersebut, alhamdulillah kita mampu menyerap sebanyak 29.998 orang tenaga kerja. Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya investasi yang ada di Banten, bisa semakin besar juga penyerapan tenaga kerjanya,” ucapnya.
Virgojanti mengatakan, pada triwulan III saat ini Kota Cilegon masih menjadi penyumpang paling besar angka investasi di Banten.
Baca Juga: Maesyal Rasyid – Intan Janjikan Rekrutmen Tenaga Kerja di Perusahaan Bebas Pungli
Di mana, kata dia, berdasarkan nilai investasi PMDN dan PMA-nya Kota Cilegon menduduki peringkat pertama dengan total investasi mencapai Rp 8,07 triliun atau 32,07 persen.
“Kemudian untuk kedua tertinggi disusul oleh Kabupaten Tangerang senilai Rp 6,92 triliun atau 27,49 persen, lalu ketiga adalah Kabupaten Serang senilai Rp 5,02 triliun atau 19,94 persen, dan keempat adalah Kota Tangerang sebesar Rp 2,48 triliun 9,84 persen. Lalu selanjutnya, Kota Tangerang Selatan Rp 1,70 triliun atau 6,76 persen, Kabupaten Lebak Rp 681 milliar atau 2,70 persen, dan Kabupaten Pandeglang Rp 189 milliar atau 0,75 persen, terakhir Kota Serang Rp 110 milliar atau 0,44 persen,” paparnya.
Virgojanti juga menerangkan, sektor industri kimia masih mendominasi bidang investasi yang ada di Banten.
Sementara itu, untuk sektor lainnya adalah industri perumahan, dan perkantoran. Lalu, industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan lainnya. Serta industri perdagangan dan percetakan.
Baca Juga: Doubt Episode 5 Sub Indo: Ha Bin Terlibat Kasus yang Sedang Diselidiki, Tae Soo Murka Pada Young Min
“Memang paling besar angka investasi kita masih di dominasi oleh petrokimia, lalu properti. Memang industri olahan ini hulunya ada di Banten. Tapi kita juga terus membuka kesempatan bagi yang ingin berinvestasi di Banten dengan industri-industri penghasil agar investasi yang ada di Banten memiliki ragam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Virgojanti juga mengatakan, pihaknya terus mendorong bagi pengembangan investasi di Banten dapat terus rutin melaporkan kegiatan investasinya dan berkomitmen untuk menjadikan investasi di Banten menjadi investasi yang berkualitas.
“Investasi berkualitas artinya investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, serapan tenaga kerja, dan juga penanganan kemiskinan. Selain itu, juga berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita yang akan berakhir pada peningkatan kesejahteraan sosial bagi masyarakat Banten,” pungkasnya.***