BANTENRAYA.COM – Artikel ini mengandung naskah khutbah Jumat yang singkat, tentang perselingkuhan dalam rumah tangga.
Bagi Anda yang bertugas sebagai khotib, sangat cocok untuk menyampaikan khutbah Jumat tentang perselingkuhan ini.
Teks khutbah Jumat tentang perselingkuhan ini juga singkat, sehingga tidak membuat para jamaah mengantuk.
Baca Juga: Bersama BRI, Cokelat nDalem Mengukir Manisnya Usaha Mikro
Dikutip dari Nu.or.id, berikut naskahnya.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Alhamdulillahirabbil alamin, sampai saat ini Allah SWT terus melimpahkan nikmat yang tak terhitung jumlahnya kepada kita, di antaranya nikmat kesehatan, kesempatan, dan umur panjang, sehingga kita dapat hadir di majelis Jumat ini untuk bersama-sama melaksanakan salah satu tujuan utama hidup di dunia, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Nikmat ini harus kita syukuri agar kita tidak tergolong sebagai orang-orang yang tidak pandai bersyukur.
Baca Juga: Tidak Dapat Murid saat PPDB, Delapan SMP Swasta di Kota Serang Gulung Tikar
Selain bersyukur, kita juga harus selalu memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Keimanan kita tingkatkan dengan terus mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub). Sementara ketakwaan kita kuatkan dengan terus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Iman dan takwa menjadi paket lengkap sebagai modal untuk menjalani kehidupan agar selalu berada dalam ridha dan keberkahan Allah SWT. Ibnu Atha’illah as-Sakandari dalam kitab al-Hikam menyebutkan:
مَتَى رَزَقَكَ الطَّاعَةَ وَالْغِنَى بِهِ عَنْهَا، فَاعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ أَسْبَغَ عَلَيْكَ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
Artinya: “Apabila Allah telah menganugerahkan kepadamu ketaatan untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan merasa kaya dengan anugerah itu, maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah telah mengaruniakan nikmat-Nya secara dhahir dan batin.”
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Di antara berbagai kenikmatan lahir dan batin yang perlu kita syukuri, salah satu yang paling penting adalah nikmat memiliki keluarga, seperti orang tua, istri, suami, atau anak. Mereka adalah orang-orang terdekat dan paling kita cintai dalam hidup. Keluarga adalah anugerah terbesar dari Allah yang harus kita jaga agar selalu menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan, tempat untuk berbagi cerita dan keluh kesah, serta tempat di mana kita bisa mendapatkan dukungan dalam kesedihan dan kebahagiaan.
Baca Juga: Petugas Gagalkan Dugaan Aksi Pengeboman Ikan di Ujung Kulon, Kapal dan Bahan Peledak Diamankan
Salah satu kunci untuk menciptakan kesejahteraan dalam keluarga adalah kekompakan antara suami dan istri dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Keharmonisan suami dan istri dalam membangun rumah tangga adalah kunci untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan memungkinkan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Pasangan suami istri harus memperkuat komitmen untuk menghindari tindakan yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga, seperti perselingkuhan.
Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa perselingkuhan adalah tindakan yang dapat merusak rumah tangga. Beliau dengan tegas menyatakan bahwa orang yang berselingkuh bukanlah bagian dari umatnya.
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها أو عَبْدًا عَلَى سَيِّدِه
Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,’” (HR Abu Dawud).
Orang yang berselingkuh adalah orang yang tidak bersyukur dan tidak jujur karena ‘bermain di belakang’ dengan membohongi pasangan sahnya. Perselingkuhan adalah hubungan terlarang yang bisa menjadikan seseorang melakukan perbuatan zina. Jangankan melakukan perbuatan zina, mendekati zina pun tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Allah menegaskannya dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”
Baca Juga: Gak Punya Kerjaan, Lima Orang Pengangguran Bobol Toko Sparepart Motor di Pandeglang
Selain tidak berlaku jujur, orang yang berselingkuh juga merupakan orang yang memiliki sifat tipu daya dan suka berkhianat. Allah juga mengingatkan dalam Surat Yusuf ayat 52:
ذٰلِكَ لِيَعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَاۤىِٕنِيْنَ
Artinya: “(Yusuf berkata,) “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah) dan bahwa sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.”
Oleh karena itu, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Menghindari perbuatan selingkuh adalah kewajiban dan keharusan bagi kita semua, mengingat banyaknya bahaya dan dampak negatif yang ditimbulkannya. Tidak hanya mempengaruhi keutuhan rumah tangga pasangan suami-istri, perselingkuhan juga dapat berdampak pada kondisi psikologis dan masa depan anak-anak serta mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan tatanan masyarakat.
Bahaya dan dampak perselingkuhan pada keluarga sangat jelas terlihat, yaitu berupa kehancuran rumah tangga. Perselingkuhan sering kali berakhir dengan perceraian atau perpisahan. Ketidaksetiaan merusak kepercayaan, yang merupakan fondasi penting dalam hubungan pernikahan. Selain itu, perselingkuhan menimbulkan ketegangan, pertengkaran, dan konflik berkepanjangan dalam rumah tangga, yang dapat mengurangi kualitas hidup dan kebahagiaan anggota keluarga.
Ketika kondisi rumah tangga tidak kondusif, hal ini akan berdampak negatif bagi anak-anak. Mereka akan merasa tidak nyaman di rumah karena konflik serta kurangnya perhatian dan kasih sayang. Perkembangan mental mereka juga akan terganggu, yang pada akhirnya mempengaruhi pendidikan mereka. Anak-anak mungkin menunjukkan perilaku negatif seperti pemberontakan, agresivitas, atau menarik diri dari lingkungan sosial sebagai respons terhadap ketidakstabilan keluarga. Naudzubillah min dzalik.
Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, perpecahan dalam keluarga akibat perselingkuhan akan berdampak pada keresahan masyarakat secara luas. Nilai-nilai sosial akan tercoreng oleh kasus perselingkuhan yang diketahui publik. Jika setiap keluarga dalam sebuah masyarakat mampu menghindari perselisihan rumah tangga, maka kondisi lingkungan masyarakat pun akan menjadi lebih tenang dan damai.
Baca Juga: My Nerd Girl 3 Episode 6: Link Nonton Full Movie Beserta Jadwal Tayang Bukan Bilibili dan LK21
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Dengan memahami bahaya perselingkuhan ini, maka sudah seharusnya kita menghindarinya dan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga diri dan keluarga kita agar tidak terjerumus ke dalam keretakan dan kehancuran rumah tangga. Setiap individu dalam keluarga harus berusaha untuk menjaga diri dan keluarga dari melanggar aturan agama agar tidak terjerumus ke dalam api neraka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim Ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Semoga Allah swt senantiasa membimbing kita dan keluarga kita agar tidak terjerumus kepada perselingkuhan. Semoga Allah swt memberi kekuatan kepada kita dalam menjalani perjalanan kehidupan ini sesuai dengan apa yang telah ditentukannya. Semoga Allah menjadikan keluarga kita seperti surga sebagaimana kata bijak mengatakan: Baiti jannati, rumahku adalah surgaku. Amin
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ َ. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ .اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ