BANTENRAYA.COM – Omset penjualan seragam sekolah baru di Pasar Badak Pandeglang mengalami peningkatan menjelang memasuki tahun ajaran baru 2024/2025.
Pantauan Bantenraya.com di Pasar Badak Pandeglang pada Senin, 24 Juni 2024, terlihat para orang tua dan anak-anaknya membanjiri sejumlah kios yang menawarkan peralatan sekolah.
Salah satu pedagang seragam sekolah di Pasar Badak Pandeglang, Jaja mengatakan bahwa tiap tahun, kiosnya memang selalu ramai ketika memasuki tahun ajaran baru.
Bahkan, ia mengaku bisa memperoleh omset lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar masa penerimaan siswa baru.
Biasanya, dalam sehari Jaja hanya bisa menjual sekitar 15 sampai 20 pasang seragam, namun saat ini ia mampu menjual hingga 150 sampai 200 pasang seragam sekolah.
“Alhamdulillah, peningkatan terjadi untuk semua jenis seragam, mulai dari SD sampai SMA. Kalau dibandingkan dengan hari-hari biasa, penjualan seragam pas mendekati ajaran baru lumayan meningkat sampai 100 persen lebih,” kata Jaja kepada Bantenraya.com.
Meski penjualan meningkat pesat, Jaja mengungkapkan bahwa harga sepasang seragam tetap sama seperti di hari biasa. Ia sendiri tak menaikan harga dan menjual sesuai dengan harga yang ia dapat dari pemasok.
“Kalau untuk harga seragam SD itu Rp 120 ribu perstel, kalau SMP sampai SMA itu kisaran Rp 150 ribu perstelnya,” ungkapnya.
Selain seragam, ujar Jaja, atribut sekolah lain seperti tas, sepatu, dan alat tulis juga kini menjadi buruan masyarakat. Saking banyaknya permintaan, Jaja mengaku beberapa kali mengalami kesulitan dalam memenuhi stok di kios miliknya.
“Yang lain juga sama a. Kayak tas, sepatu sama buku itu banyak yang nyari,” ujarnya.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi Banten Sebut Nilai Tukar Rupiah Lemah Berdampak PHK
Sementara itu salah seorang pembeli, Ida mengatakan bahwa memang sudah menjadi kebiasaan dirinya membeli seragam sekolah baru untuk anaknya menjelang semester baru.
Namun, khusus untuk pergantian tahun ajaran, ia mengaku sering mengalami kesulitan menemukan atribut untuk anaknya, lantaran stok yang terkadang terbatas dan ukuran yang tak sesuai.
“Biasanya kan seragam sekolah kalau beli pas puncaknya suka naik harganya ditambah stok ukuran juga susah di cari, mangkanya saya persiapkan sejak sekarang selagi harganya masih normal,” tandasnya. (***)