BANTENRAYA.COM – Banten memiliki Kota Kuno Banten Lama yang dulu didirikan Kesultanan Banten sekira tahun 1596 Masehi.
Kota Kuno Banten Lama sendiri terekam dalam peta kuna kota Banten tahun 1596, 1624, 1726, 1739, 1825, 1826, dan 1900.
Dari peta-peta tersebut dapat diketahui bahwa jumlah bangunan di Kota Kuno Banten Lama terus bertambah seiring dengan semakin majunya Kesultanan Banten.
Baca Juga: bank bjb Luncurkan Promo Kejutan Tandamata dengan Hadiah Menarik untuk Nasabah
Dalam tulisan berjudul “Pergeseran Lokasi Pemukiman Orang Cina di Kota Banten dari Abad XVI – XIX (Berdasarkan Pengamatan Peta Kuna Kota Banten)” yang ditulis oleh Widya Nayati, disebutkan bahwa dari peta kuno tersebut diketahui bahwa sekitar abad XVI jumlah pemukiman di kota Banten diduga hanya sembilan buah.
Tetapi pada abad XIX jumlah pemukiman yang ada di kota Banten bertambah pesat menjadi 46 buah.
Kota Banten yang telah berkembang dari intinya ini kemudian sering disebut dengan Surasaji atau Surasowan.
Baca Juga: bank bjb Gandeng Verihubs untuk Percepat Proses Onboarding Digital
Dari peta kuna kota Banten dapat diketahui pula adanya perkembangan pendirian bangunan yang ada di kota Banten.
Hasil kegiatan pembangunan yang dilakukan kerajaan Banten selama tiga abad itu masih dapat dilihat sisanya hingga kini.
Sisa kota Banten yang hingga saat ini masih bisa dilihat berupa (1) benteng kraton Surasowan dan sisa kegiatan di kraton Surasowan, (2) reruntuhan kraton Kaibon, (3) Benteng Speelwijk, (4) Masjid Agung Banten, (5) menara dan mihrab Masjid Pacinan Tinggi, (6) reruntuhan Masjid Pekojan, (7) klenteng Avalokitesvara, dan (8) danau Tasikardi.
Baca Juga: Menengok Masjid Pecinan Tinggi Banten, Masjid yang Dibangun Salah Satu Wali Songo
Dari delapan sisa bangunan masa kekayaan kerajaan Banten tersebut, bangunan yang masih berfungsi hingga kini hanyalah Masjid Agung Banten dan klenteng Avalokitesvara. ***