BANTENRAYA.COM – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 Kabupaten Pandeglang semakin memanas.
Sejumlah figur dari elit politik digadang-gadang bakal maju sebagai bakal calon Bupati Pandeglang pada Pilkada 2024.
Diantaranya yang menjadi sorotan di Pilkada 2024, adalah putri bungsu Bupati Pandeglang Irna Narulita, yakni Risya Azzahra Rahimah Natakusumah.
Risya merupakan Caleg DPR RI Dapil Banten 1 dari PKB nomor urut 3.
Baca Juga: Warga Banten Bisa Tukar Tambah Sepeda Motor di Dealer Resmi Honda Kota Serang
Risya meraih suara cukup lumayan banyak di partainya pada Pemilu 2024.
“Iya, saya memprediksi Risya akan maju sebagai calon Bupati Pandeglang 2024. Selain memiliki kekuatan jaringan yang kuat, karena lahir dari keluarga eksekutif dan legislatif. Apalagi nama Risya juga cukup populer dikalangan masyarakat Pandeglang,” kata Said Ariyan, Akademisi dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Rabu, 28 Februari 2024.
Kata Said, Risya memiliki peluang besar untuk meraih jabatan Bupati Pandeglang. Mengingat Risya merupakan dari keluarga petahana.
Dia menilai, sosok bakal calon Bupati Pandeglang 2024 akan banyak figur milenial.
Baca Juga: Klik Disini! Link Download 300 Soal University War, Kompetisi Matematika Korea yang Viral di TikTok
Diantaranya, Risya masuk sebagai wajah baru pada Pilkada Pandeglang 2024 yang memiliki peluang untuk maju sebagai bakal calon Bupati Pandeglang.
“Iya, Pilkada 2024 akan lebih menarik karena para kontestannya dari wajah baru semua,” katanya.
Tak hanya Risya, kata Said, figur yang akan maju di Pilkada Pandeglang, yakni Fitron Nur Ikhsan dari Partai Golkar, Tubagus Asep Rafiudin Arief dari PKS, Iing Andri Supriadi dari Demokrat, dan Tubagus Udi Juhdi dari Gerindra.
“Ya, bukan hanya Risya, tapi banyak figur yang potensial yang akan maju di Pilkada,” ujarnya.
Baca Juga: Mengapa Tahun 2024 Adalah Tahun Kabisat? Begini Penjelasan dan Dampaknya
Menurut Said, dalam kontestasi Pilkada Pandeglang para pemilih akan lebih militansi, karena memiliki kedekatan dan mengenali figur calon bupati.
Selain itu untuk partai pengusung dalam Pilkada juga tidak akan linier dengan koalisi Pilpres.
Kenapa demikian, karena Pilkada partai pengusung akan lebih merapat dengan melihat figur dan kekuatan jaringan.
“Saya melihat setiap partai pengusung masing-masing memetakan figur yang diprediksi targetnya menang,” ujarnya. ***