BANTENRAYA.COM – Kelakuan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua semakin menjadi-jadi.
Yang banyak menjadi korban adalah masyarakat sipil yang tidak tahu apa-apa.
Tak terhitung berapa nyawa yang menjadi korban dari kekejaman KKB.
Baca Juga: Prawedding dengan Teuku Ryan, Ria Ricis: Bang, Aku Cantik Gak?
Seperti diceritakan oleh Mantri di Puskesmas Kiwirok, Marselinus Ola Atanila yang menjadi saksi penyerangan dan pembunuhan di Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Marselinus Ola Atanila sambil menangis menceritakan bagaimana KKB menyerang mereka.
Ia dan tiga perawat kemudian melarikan diri dan bersembunyi di kediaman warga.
Baca Juga: Klasemen Sementara Liga 1, Minggu 19 September 2021, Empat Tim Ketat di Puncak
Akan tetapi situasi masih tidak aman sehingga mereka kembali melarikan diri.
Mereka pun memutuskan untuk melompat ke jurang, tetapi ketiga perawat tersangkut di pohon dan semak-semak.
Tanpa diduga, KKB terus mengikuti mereka ke bawah dan menemukan ketiga suster. Sedangkan Marselinus Ola Atanila tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar-akar.
Baca Juga: Warga Waringinkurung Digegerkan Kemunculan Jambret Kolor Ijo
“Mereka mulai menelanjangi suster dengan tidak membuka pakaiannya secara sopan, tetapi mereka menelanjanginya dengan barang tajam atau parang, langsung dipotong saja pakaian mereka. Mulai dibuka dari baju sampai celana dalam semuanya,” tuturnya dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam berita berjudul ‘Meninggal di Tangan KKB, Suster Gabriela Meilan Dilecehkan dan Ditikam Secara Membabi Buta’,”
Setelah menelanjangi ketiga perawat, anggota KKB pun melakukan tindak kekerasan secara membabi-buta.
“Paha mereka ditikam, muka mereka ditonjok, kemudian (maaf) kemaluan mereka ditikam juga dengan parang. Kejadian semakin brutal, karena jumlah mereka semakin banyak,” ucap Marselinus Ola Atanila.
Baca Juga: Formulir Diperjualbelikan, Vaksinasi di Alun Alun Kota Serang Ricuh, Tiga Orang Ditangkap
Mendapat perlakuan keji tersebut, para suster pun semakin lemah dan tidak berdaya, hingga akhirnya pingsan.
“Dalam keadaan pingsan, mereka dipikir bahwa mereka sudah meninggal sehingga terpaksa mereka didorong lagi ke dalam jurang yang lebih dalam. Kedalaman jurangnya itu sekitar 300-400 meter,” ujar Marselinus Ola Atanila.
Begitu sampai di bagian bawah jurang, seorang suster bernama Anti langsung pingsan, sedangkan suster Kris dan Ela (Gabriela Meilan) masih bisa sadar dari pingsannya.
“Akan tetapi dalam keadaan itu mereka (KKB) tetap ikut ke bawah kemudian suster Anti dan suster Kris masih bisa bertahan untuk menghindar dari mereka dengan sembunyi di semak-semak,” tutur Marselinus Ola Atanila.
Meski dalam keadaan sadar, Gabriela Meilan tidak berdaya karena posisinya tersangkut di pohon, dan menjadi sasaran kekejian KKB.
“Suster Ela, walaupun dalam keadaan sadar tetapi sudah tidak berdaya, nyangkutnya di pohon sehingga mereka (KKB) ikut ke bawah lalu membunuhnya secara membabi buta dengan menikam di bagian perut dan juga kemungkinan mulutnya dibelah. Sehingga suster Almarhum dinyatakan meninggal pada saat itu,” kata Marselinus Ola Atanila. *** (Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)