BANTENRAYA.COM – Debat Cawapres keempat menyisakan momen haru antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Momen ini menjadi berkesan mengingat adanya ketegangan yang sempat terjadi pasca Debat ketiga pada Minggu, 7 Januari 2024.
Pada debat ketiga tersebut, Prabowo dan Anies dikabarkan mengalami ketegangan, dan bahkan kabarnya enggan bersalaman karena penilaian Anies terhadap kinerja Menhan yang dinilainya rendah.
Baca Juga: Warga Pandeglang Bisa Pesan Makan atau Antar Barang Lewat Maxim Cuma Rp4 Ribu, Buktikan Sekarang!
Namun, momen bersitegang itu rupanya hanya menjadi sejarah lalu.
Dalam Debat Cawapres keempat yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada 21 Januari 2024.
Prabowo Subianto dengan penuh kerendahan hati mendatangi Anies Baswedan dan secara tulus menjamunya. Momen saling bersalaman ini terjadi dua kali dan terekam oleh kamera.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Siklon Tropis Anggrek, BPBD Kabupaten Lebak Ingatkan Warga di 24 Kecamatan Waspada
Terlepas dari perbedaan pandangan dan peristiwa masa lalu, Prabowo dan Anies memilih untuk menunjukkan sikap patriotisme dan kedewasaan politik.
Gestur bersalaman dengan penuh kerendahan hati di depan publik mencerminkan rasa tanggung jawab dan sikap yang mendukung semangat demokrasi dalam perhelatan pemilihan presiden.
Sebelum dimulainya debat, pasangan Prabowo-Gibran terlihat menghampiri Anies-Muhaimin yang telah lebih dulu berada di arena debat.
Baca Juga: Piala Soeratin Banten Jadi Kerangka Dasar untuk Prestasi Sepakbola Banten
Mereka berjabat tangan dengan penuh keramahan, menunjukkan kesediaan untuk memulai debat dengan suasana yang positif.
Setelah momen bersalaman, keduanya duduk di kursi yang disediakan, dan gestur ini mencerminkan kematangan politik dan sikap profesionalisme.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa, di tengah perbedaan pandangan dan persaingan politik, sikap patriotisme dan rasa tanggung jawab terhadap demokrasi tetap menjadi prioritas.
Baca Juga: Penuh Plot Twist di Ending, Drakor The Bequeathed Lanjut Season 2?
Prabowo dan Anies dengan tulus menunjukkan bahwa kebersamaan dan kerja sama untuk kemajuan bangsa lebih penting daripada perbedaan pandangan politik.
Gestur positif ini memberikan pesan bahwa pemimpin-pemimpin di Indonesia dapat menunjukkan kedewasaan politik, memperkuat semangat demokrasi, dan memajukan negara ke arah yang lebih baik.***
 
			
















