BANTENRAYA.COM – KPU Kota Serang melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) pada Pemilu 2024.
Simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 dilaksanakan di TPS 6 Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang, Sabtu 23 Desember 2023 lalu.
Dalam simulasi tersebut, diperkirakan bisa memakan waktu hingga 9 jam untuk menyelesaikan penghitungan suara dalam Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Punya Resolusi 2024? Bikin Vision Board Yuk, Begini Cara dan Tips Mewujudkannya
Ketua KPU Kota Serang Nanas Nasihudin mengatakan, proses penghitungan surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden (PPWP) relatif cepat, karena hanya 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Untuk surat suara PPWP itu penghitungan relatif cepat, karena mereka cuma tiga paslon, dan untuk penulisan dihasilnya, maupun di C Planonya itu juga tidak begitu sulit,” katanya.
“Dan satu jam sudah bisa terakumulasi, terdeteksi untuk penulisan hasilnya,” ujar Nanas Nasihudin, ditemui di kantor KPU Kota Serang, Selasa 2 Januari 2024.
Baca Juga: Punya Resolusi 2024? Bikin Vision Board Yuk, Begini Cara dan Tips Mewujudkannya
Ia menuturkan, penghitungan surat suara Pilpres dan Wapres untuk rekap menghabiskan waktu sekitar 90 menit.
“Surat suara pilpres itu untuk rekap yaitu sekitar 1,5 jam dan kita videokan juga secara real proses penghitungannya mulai dari pembukaan, penyebutan hasilnya,” ungkapnya.
“Kemudian penulisan C Plano kemudian sampai kepada penulisan C hasil salinan. Itu 1,5 jam,” tutur dia.
Adapun untuk penghitungan surat suara DPR RI memakan sekitar 120 menit.
Baca Juga: Jadi Lubang Besar, Bawaslu Kota Cilegon Akui Money Politic Online Sulit Dipantau
“Kita coba kemarin disimulasikan sekitar 2 jam lebih. Dan dari 5 surat suara itu kita simulasikan kalau kita kalkulasikan sampai malam kira-kira sampi pukul 23.00,” katanya.
Untuk penghitungan surat suara DPRD Provinsi Banten, Nanas Nasihudin mengatakan hampir sama tingkat kerumitannya.
Pasalnya, ada beberapa lembar di C Planonya, sehingga teman-teman petugas KPPS harus membuka lembar demi lembar ketika menyebutkan dari mulai partai A sampai Z perolehan suaranya.
“Jadi kesulitannya di Plano menyalinnya agak lama. Selain itu juga kita dari setiap hasil penulisan C Plano itu kita scan menggunakan aplikasi. Aplikasi itu dinamakan dengan Sirekap,” jelasnya.
Ia menjelaskan, aplikasi Serekap sudah otomatis bisa menghitung berapa perolehan suara partai, dan berapa perolehan Calon Legislatif (Caleg).
“Sudah otomatis sudah terdeteksi hasilnya menggunakan aplikasi Sirekap,” terang dia.
Nanas Nasihudin menyebutkan, penghitungan per surat suara menghabiskan waktu sekitar 150 menit.
“Sekitar 2,5 jam. Satu surat suara. PPWP itu 1,5 jam pemilihan presiden dan wakil presiden,” sebutnya.
Ia mengatakan, total durasi waktu penghitungan surat suara Pilpres hingga DPRD kabupaten kota sekitar sembilan jam.
“Kira-kira 2,5 jam kali empat ditambah 1,5 jam penghitungan surat suara PPWP. Itu 8-9 jam total semuanya. Belum termasuk istirahat. Istirahat cuma Dzuhur aja,” tuturnya.
“Jadi jam 7 itu pemungutan selesai jam 1. Langsung penghitungan. Penghitungan sampai selesai lima kotak surat suara,” beber Nanas Nasihudin.
Baca Juga: Alhamdulillah, 523 Tenaga Honorer di Pandeglang Dinyatakan Lolos Seleksi PPPK
Nanas Nasihudin menuturkan, batas waktu penghitungan surat suara Pemilu 2024 diperkirakan memakan waktu selama 48 jam.
“Kalau penghitungannya itu bisa sampai 2 hari. Tetapi teman-teman bisa dua hari lebih untuk bisa, ada jeda kalau kelelahan bisa istirahat dulu. Berdasarkan kondisi teman-teman di lapangan.
Karena tenaga KPPS terbatas, nggak bisa dipaksakan kalau terjadi kelelahan,” terangnya.
Ia mengakui ada kendala yang dihadapi saat proses simulasi pemungutan, penghitungan suara Pemilu 2024.
Salah satu kendalanya terjadi pada saat penulisan di C Plano. C Plano ini karena banyaknya Caleg, banyaknya partai yang bertambah, karena pada Pemilu 2019 dengan Pemilu 2024 berbeda.
Jumlah partai dengan jumlah ceriis semakin banyak, sehingga menyulitkan teman-teman KPPS menuliskan di C Plano saja.
“C Plano itu rekapan dari hasil suara partai dan suara caleg. Jadi ditulis menggunakan Teli. Teli itu hitungan kayak lidi itu. Ditulis 1,2,3 sampai 4 lalu coret 5,” tuturnya.
Baca Juga: BCL Rayakan Tahun Baru 2024 dengan Ibadah Umrah Bersama Keluarga, Banyak Didoakan Warganet
“Kalau sudah diakumulasi nanti jumlah akumulasi suara partai berapa, caleg berapa. Setiap caleg per partai itu dihitung. Kesulitannya di situ,” ungkap Nanas Nasihudin.
Untuk mengatasi persoalan penulisan Teli di C Plano, kata Nanas Nasihudin, pihaknya akan menyiasati dengan menggunakan white board yang ukuran lebih luas.
“Ukuran white board nya lebih dari 2 meter, sehingga nanti si petugas KPPS yang menuliskan hasil yang menulis di C Plano itu, tidak usah membuka lembar demi lembar, tetapi sudah dibaris secara horizontal, tinggal bergerak saja si penulis hasil Plano nya itu,” papar dia.
Baca Juga: MASIH BISA! 14 Kode Voucher Shopee Hari Ini 2 Januari 2024, Diskon 50 Persen Tanpa Minimum Transaksi
Nanas Nasihudin mengaku pihaknya telah memiliki cara agar penghitungan surat suara bisa cepat selesai.
Pertama, kata dia, cara yang harus ditempuh adalah rekrutmen calon KPPS yang memiliki kompetensi, sehat, dan cakap tanggap dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksinya).
“Kunci utama pada saat memberikan pembekalan atau bimtek KPPS. Kadang-kadang ada yang paham dan tidak paham,” kata dia.
Bagi petugas KPPS yang tidak paham, kata dia perlu diberikan pendalaman secara khusus.
Baca Juga: MASIH BISA! 14 Kode Voucher Shopee Hari Ini 2 Januari 2024, Diskon 50 Persen Tanpa Minimum Transaksi
“Siasatnya nanti kita dibimtek. In syaa Allah itu nanti di bimtek KPPS itu tidak parsial. Artinya tidak sebagian tetapi harus seluruhnya,” katanya.
“Jadi keseluruhan ini harus dipastikan semuanya memahami tentang tugas tupoksi, baik dari mulai KPPS 1,2,3 sampai 7. Sampai terakhir itu penjaga tinta,” tandasnya. ***



















