BANTENRAYA.COM – Seorang guru SD diketahui melakukan aksi bunuh diri bersama anggota keluarganya di Desa Saptorenggo, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Aksi bunuh diri yang dilakukan guru SD dan keluarganya pada Rabu, 13 Desember 2023 lalu, menyisakan putri pertamanya dalam anggota keluarga.
Anggota keluarga yang bunuh diri dengan guru SD berinisial WE 44 tahun tersebut dan istrinya berinisial SU 40 tahun dan anak keduanya berinisial AKE 12 tahun yang masih bersekolah di bangku SMP kelas 7.
WE sendiri diketahui bekerja sebagai guru SD mata pelajaran matematika di SDN 3 Sukun Malang.
Baca Juga: Kekerasan Seksual Akibat Minimnya Pendidikan Seks, Pengenalan Anatomi Tubuh Dinilai Penting
Dilansir bantenraya.com dari postingan akun Instagram @frix.id, guru SD tersebut diketahui meninggalkan pesan untuk anak pertamanya.
Postingan foto yang diunggah menunjukkan pesan tersebut tertulis di cermin kamar mandi dengan spidol hitam.
Isi pesan tersebut berisi nasihat untuk putri pertama WE, kembaran AKE yang berinisial RY 12 tahun.
“Kakak jaga diri. Papa, Mama, Adik pergi dulu. Nurut Uti, Kang, Tante dan Om. Belajar yang baik. Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu. Love U, Kakak!”
Baca Juga: APBD Kota Serang 2024 Defisit Rp 87 Miliar, Bagaimana Anggaran Pelayanan Dasar?
Hasil penyelidikan oleh kepolisian mengungkap motif bunuh diri yang dilakukan WE dan keluarganya adalah karena beban utang.
Informasi tersebut mendapat lebih dari 4 ribu likes dalam 5 jam, serta banyak juga warganet yang berkomentar kalau mereka turun prihatin dengan nasib anak pertama.
“Gimana beratnya anak pertama ini nanti, harus menjalani trauma dan bertanggungjawab sendrian. Hai kamu kuat-kuat dan sllu sehat ya!” kata @qolisdt.
“Ini keluarga pada gak mikirin gimana perasaan anak pertamanya apa gimana sih?” tanya @arujovu.
Baca Juga: Sampaikan Pesan Toleransi Lewat Resital Seni Budaya di Kota Cilegon
Sementara @spawnking27 berkata, “Guru SD bisa kelilit hutang sampe bundir. Ada orang asing masuk ke Indonesia, imigran gelap, dikasih duit Rp1.250 juta masih dibilang gak cukup. Terus mau dikasih pulau? Silakan disimpulkan sendiri yaa netizen.”
Pihak Polres Malang juga diketahui memberi trauma healing terhadap RY yang merupakan anak korban dan juga salah satu saksi dari kejadian tersebut.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan bahwa motif tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan beberapa saksi lainnya.
“Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi,” kata Gandha di Mapolsek Pakis pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca Juga: Kilah Bawaslu Kota Cilegon Belum Juga Tertibkan Stiker One Way Angkot, Singgung Soal Efektivitas
Meski demikian, Gandha juga menjelaskan kalau total utang yang dimiliki oleh WE belum bisa dipastikan.
“Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini,” jelas Gandha.
Gandha juga menyebutkan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap penyebab kematian satu keluarga tersebut.
“Saksi sudah kita mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban,” jelasnya.
Tragedi tersebut diketahui Awal mula tragedi itu diketahui saat RY baru bangun tidur kemudian mendapati pintu rumah kamarnya itu terkunci rapat.
Saat berusaha mengetuk pintu, RY mendengar rintihan sang ayah.
Setelah itu RY diminta oleh ayahnya untuk meminta tolong warga.
Warga yang datang, mendobrak pintu kamar tersebut dan menemukan jasad WE sekeluarga yang berdarah.
Baca Juga: Review Masakan Istri, Suami Ini Hina Hingga Buang Makanannya
WE sebetulnya masih bernyawa dengan kondisi tangan kiri yang tersayat.
Sayangnya, setelah dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, nyawa WE tidak berhasil diselamatkan karena lukanya telah terlalu parah.
Menurut keterangan dari RY, pesan yang tertulis di cermin kamar mandi itu adalah tulisan ayahnya.* * *