BANTENRAYA.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khairiyah tidak mempermasalahkan putusan MK Nomor 65 yang kampanye di lingkungan pendidikan pada Pemilu 2024
Demikian disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Al Khairiyah Citangkil, Alwiyan Qosid Syamun saat ditemui di ruangannya, Kamis 16 November 2023.
Alwiyan mengatakan, putusan MK yang memperbolehkan kampanye di tempat pendidikan ada nilai baik dan buruknya.
Baca Juga: Raih Diskon Spektakuler di 3Second, dari Baju, Topi, hingga Celana, Cek Link Promo di Bawah!
“Setiap kebijakan atau apapun itu ada saja manfaat ataupun mudorotnya, cuman ditimbang mana lebih tinggi derajat maslahatnya atau mudorotnya,” kata Alwiyan yang biasa dipanggil Kiai Alwiyan.
Menurutnya, kampanye di lingkungan pendidikan sah-sah saja, tetapi harus ditinjau terlebih dahulu, apakah mempunyai daya dukung pada pendidikan atau tidak.
Kiai Alwiyan menambahkan, apabila kampanye di tempat pendidikan ini merupakan pendidikan politik, maka hal tersebut sangat perlu.
Baca Juga: Contoh Kartu Ucapan Hari Guru Nasional 2023, Desain Menarik dan Bisa Diedit!
“Pendidikan politik perlu agar pemuda-pemuda kita, pelajar-pelajar kita melek politik,” ungkapnya.
Adapun mudorot atau kerugiannya, paparnya, kampanye di lingkungan pendidikan bisa menyebabkan polarisasi di masyarakat.
Sebab, sambungnya, politik seperti pisau, yang apabila digunakan dengan baik maka menjadi baik, tetapi apabila kepentingannya buruk maka timbullah perpecahan.
“Kampanye boleh, tetapi jangan sekadar pilih saya atau dukung saya, nggak ada programnya, itu sama saja dengan kampanye kosong,” tegasnya.
“Tidak sekadar kampanye, menghasut orang dan sebagainya,” sambungnya.
Kiai Alwiyan menegaskan, putusan tersebut akan bermanfaat, apabila yang diutamakan pada pendidikan politik.
Baca Juga: Arief R Wismansyah Ajak Masyarakat Sukseskan Festival Cisadane
Dengan itu, para calon anggota legislatif (caleg) dan partai politik lebih mengedepankan berbicara mengenai visi, misi, gagasan serta program yang akan mereka lakukan apabila terpilih.
“Yang penting nilai kualitasnya apa, bagaimana pembangunan dirumuskan oleh siapa, bagaimana cara merumuskannya,” terangnya.
“Kampanye boleh, apa gagasan parpol anda tentang Indonesia, apakah gagasannya masuk akal atau tidak itu perlu masyarakat tahu,” pungkasnya.***