BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur atau Wagub Banten A Dimyati Natakusumah mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak bekerja asal-asalan dan malas-malasan.
Wagub Banten menegaskan bahwa makna kemerdekaan harus diwujudkan dalam etos kerja yang sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab kepada rakyat.
Menurut sang Wagub Banten, ASN memiliki peran penting sebagai pelayan masyarakat. Karena itu, ia meminta agar setiap pegawai bekerja keras, ikhlas, dan tuntas dalam melaksanakan tugasnya.
Baca Juga: Anda Pikir Kota Serang? Ternyata Daerah Satu Ini yang Punya Luas Wilayah Tersempit di Banten
“Saya minta ASN-ASN tadi harus bekerja semangat, bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja tuntas,” ujarnya, Minggu 17 Agustus 2025.
Ia mengingatkan agar ASN tidak menjadikan gaji sebagai satu-satunya orientasi dalam bekerja.
Keberadaan birokrasi, kata Dimyati, harus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar formalitas kehadiran di kantor.
“Jangan orientasinya hanya untuk salary atau take home pay. Harus betul-betul bisa menghasilkan dampak yang bagus buat rakyat, masyarakat. Jangan ingin dilayani, tapi harus melayani,” tegasnya.
Dimyati juga menyoroti masih adanya mentalitas sebagian pegawai yang lebih suka dilayani dibandingkan melayani.
Menurutnya, pola pikir seperti itu harus diubah. Bahkan, dirinya bersama Gubernur Banten saja tetap menempatkan diri sebagai pelayan, bukan pejabat yang merasa lebih tinggi.
Baca Juga: Whoosh Berikan Promo Merah Putih Berupa Potongan Harga Tiket Rp45 Ribu, Berikut Jadwalnya
“Jangan merasa sok-pejabat, padahal pelayan. Kami aja yang gubernur-wakil gubernur ini pelayan, kok mereka merasa pejabat,” tuturnya.
“Jangan begitu, kata-kata pejabat itu kita minimalis atau kita betul-betul pinggirkan,” jelasnya.
Dengan tegas, Dimyati juga meminta agar para ASN menyadari bahwa gaji yang diterima bersumber dari uang rakyat.
Baca Juga: OJK Banten Terima 1.315 Aduan Sepanjang Semester I 2025
Maka, sudah seharusnya setiap pekerjaan diarahkan untuk memberi hasil terbaik bagi kepentingan masyarakat.
“Jadi bahasanya adalah pelayan. Supaya mereka paham bahwa tugasnya dibayar oleh rakyat. Jadi harus ada hasil buat rakyat, jangan sombong, jangan angkuh,” pungkasnya.***


















