BANTENRAYA.COM – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak meluncurkan Gunung Salak Literation Week (GSLW) sebagai ajang ekspresi dan catwalk di zebra cross dengan aksesori wajib membawa buku.
Gunung Salak Literation Week ini dibuat meniru Citayam Fashion Week (CTW), hanya bedanya saat menyeberang zebra cross wajib membawa buku sebagai kepedulian terhadap taman taman bacaan dan gerakan literasi.
Dihadiri 120 anak dan orang tau, Gunung Salak Literation Week yang digagas Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka ditujukan untuk meningkatkan kegemaran membaca anak-anak dan masyarakat dengan cara yang menarik dan kreatif.
Baca Juga: Belum Tentu Lolos, Berikut Daftar Persyaratan Parpol untuk Lolos jadi Peserta Pemilu 2024
“Jangan hanya catwalk atau bergaya tapi lupa membaca buku. Maka setiap orang yang mau catwalk diwajibkan membaca buku yang tersedia di taman bacaan,” ujar Syarifudin Yunus.
“Gunung Salak Literation Week ini cara saya mendekatkan buku dengan anak-anak dan siapa pun. Zebra cross saya yang cat dan bikin, agar taman bacaan bisa jadi tempat yang asyik dan menyenangkan;” sambung Sayrifudin.
Syarifudin mengatakan daripada pergi jauh-jauh ke Jakarta, Gunung Salak Literation Week bisa jadi pilihan ABG atau remaja di Bogor, Bojong Gede, Citayam bila ingin ber-catwalk ria atau bergaya di jalanan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan SMK/ SMA PT KAI 1-3 Agustus 2022, Cek Persyaratanya Disini
“Ayo bergaya catwalk di taman bacaan saja, tidak usah ke Dukuh Atas. Agar literasi tetap tegak di kampung-kampung” ungkap Syarifudin.
Kemudian, Syarifudin mendukung apapun yang dilakukan ABG atau remaja zaman sekarang, baginya tidak masalah adanya fenomena Citayam Fashion Week, asal tetap ingat untuk membaca buku.
“Hanya bedanya, gayanya sambil memegang buku bacaan. Ekpresi oke, kreativitas yes tapi buku jangan dilupakan,” tuturnya.
Baca Juga: Polisi Tutupi Identitas Mayat Dalam Karung di Tanara Kabupaten Serang
GSLW pun menjadi sarana untuk menggerakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat, sekaligus bisa merasakan langsung “catwalk di zebra cross” karena selama ini masyarakat hanya menonton di TV.
“Inilah cara sederhana taman bacaan dalam mensosialisasikan pentingnya membaca buku,” imbuhnya.
Untuk itu, TBM Lentera Pustaka mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas membaca anak, agar tidak melulu hanya main atau nongkrong yang tidak manfaat, di samping tidak terlindas gawai yang kian memperdayakan anak-anak.
Baca Juga: Alasan Sebenarnya Warga Tutup Padepokan Nur Dzat Sejati yang Dikelola Gus Samsudin, Ternyata……
“Melalui GSLW, buku bacaan dapat menjadi energi untuk mencetak generasi muda yang berkualitas. Hingga tercipta manusia yang literat, manusia yang memahami realitas kehidupan secara objektif,” tandasnya.
Dengan adanya GSLW, setiap tamu dan masyarakat yang datang ke TBM Lentera Pustaka pun dapat bergaya catwalk di atas zebra cross yang lebih menarik daripada yang di Dukuh Atas.***