BANTENRAYA.COM – Nama Gus Thuba alias Thuba Topo Broto kini viral di jagad dunia maya.
Pasalnya, beredar viral video Gus Thuba dinilai tak memiliki adab ketika bertemu dengan Habib Hadi Al Haddar Banyuwangi.
Dalam pertemuan tersebut Gus Thuba yang memiliki usia muda menyodorkan tangannya untuk dicium oleh Habib Al Haddar.
Penilaian miring banyak diberikan oleh warganet dengan sikap Gus Thuba tersebut.
Bukan hanya soal dicium tangannya saja. Gus Thuba terlihat berbincang sambil merokok dan sesekali memalingkan wajahnya dari Habis Hadi Al Haddar yang usianya lebih sepuh.
Baca Juga: Tes Fisik Tahap 1 Diikuti Ratusan Atlet Cilegon jelang Porprov Banten
Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan Habib Al Haddar. Hal itu karena Gus Thuba merupakan salah satu cucu dari kiai dan ulama besar yakni Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek.
Serta Habib juga terkesima dengan Gus Thuba yang dianggap dihormatinya itu.
Dikutip BantenRaya.Com dari portal Mataram.PikiranRakyat.Com, Gus Thuba sendiri bukan orang sembarangan, ia merupakan keturunan salah satu ulama besar di Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Majelis dzikir yang cukup besar yakni Dzikrul Ghofilin.
Bahkan, buyut Gus Thuba adalah KH. Ahmad Djazuli Usman sendiri yakni pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren al-Falah Ploso, Kediri.
Gus Thuba adalah anak dari Kyai Tijani Robert Saifunnawas atau Gus Robert yang merupakan anak ke 3 dari Gus Miek.
Baca Juga: Perputaran Uang di CFD Cilegon Tembus Rp960 Juta
Bahkan, Gus Miek diyakini dan dianggap sebagian kalangan NU merupakan salh satu wali yang langsung menjadi murid Nabi Khidir.
Gus Thuba sendiri dikenal sebagai ulama yang sering berdakwah ke berbagai daerah. Terutama dan tempat yang dianggap tidak biasa seperti tempat perjudian dan juga minuman bagi sebagian kalangan.
Hal itu ternyata dilakukan Gus Thuba mengingat sebelumnya kakeknya Gus Miek juga melakukan hal yang sama.
Gus Thuba juga menjadi salah satu ulama yang memiliki gaya dakwah yang berbeda dengan ulama lainnya. Dimana bukan datang ke majelis taklim dan tempat pengajian.
Baca Juga: Bupati Irna Inginkan Penguatan Literasi Media Dioptimalkan untuk Tangkal Hoax dan Sarana Edukasi
Namun, ke berbagai tempat maksiat dimana berkumpul para pemabuk dan pezina serta para penjudi. ***