BANTENRAYA.COM – Penyakit hepatitis akut misterius dilaporkan ditemukan di sejumlah negara sejak 15 April 2022.
Bahkan 3 pasien anak di RSCM Jakarta meninggal dunia atas dugaan mengidap penyakit hepatitis akut misterius hingga 30 April 2022.
Lalu bagaimana penyebarannya, apa apakah sudah masuk ke provinsi tetangga seperti Banten? Berikut jawaban Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Ati Pramudji Hastuti.
Baca Juga: Naskah Asli Cerita KKN DI Desa Penari dari Twitter SimpleMan 2019 Part 2
Dikatakannya, Dinkes Provinsi Banten meminta warga waspada akan penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.
Itu setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang Belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology).
“Yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022. Meskipun utk Banten sendiri belum ditemukan adanya kasus tersebut,” katanya, Rabu 4 Mei 2022.
Ati menuturkan, adapum gejala yang ditemukan pada pasien-pasien dugaan mengidap hepatitis akut misterius adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
“Kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” ungkapnya.
Ia meminta warga melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih.
“Lalu tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tuturnya.
Ati menegaskan, jika anak-anak memiliki gejala untuk segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan tersebut.
“Gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang,” ujarnya.
“Penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” pungkasnya. ***