BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon terkena efisiensi anggaran Rp 60,8 juta namun tak berdampak untuk penanganan bencana di Kota Cilegon.
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, pihaknya terkena efisiensi anggaran sebesar Rp 60,8 juta dari dari anggaran yang telah ditentukan Rp 10,6 miliar.
“Semua OPD Pemkot Cilegon terkena efisiensi ya, bukan cuma BPBD saja. Pemangkasan anggaran dari kami itu Rp 60,8 juta dari Rp 10,6 miliar,” kata Suhendi kepada Banten Raya, Minggu 9 Maret 2025.
Baca Juga: 4 Tips Ampuh Cegah Bau Mulut Saat Puasa Ramadhan, Nafas Segar dan Nyaman
Ia menjelaskan, pemangkasan anggaran karena efisiensi tersebut tak berdampak untuk penanganan bencana di Kota Cilegon, hanya saja tak dapat menambah peralatan kebencanaan.
“Tapi yang pasti efisiensi anggaran ini tidak menganggu untuk kami dalam melakukan penanganan bencana ya. Kalau penanganan bencana kita optimalkan peralatan yang ada. Dengan adanya efisiensi belum bisa menambah peralatan untuk kebencanaan,” jelasnya.
Meskipun tak dapat menambah peralataan baru, Suhendi mengungkapkan, beberapa peralatan kebencanaan masih dapat digunakan karena dilakukannya pemeliharaan.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan dan UMKM, BRI Salurkan Rp27,72 Triliun KUR di Awal 2025
“Masih bisa digunakan seperti perahu, senso, tenda, alkon, genset, dayung, baju pelampung, senter, kendaraan rescue, tali, tangga, helm, dan lain-lain,” ungkapnya.
Untuk anggaran penanganan bencana, menurutnya, tak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat Kota Cilegon.
Namun, terdapat beberapa program yang terkena pemangkasan anggaran di BPBD Cilegon.
“Yang kena pemangkasan itu perjalanan dinas, makan minum, ATK, belanja pengadaan alat untuk kebencanaan dan pengadaan buffer stock logistik honorarium kegiatan, dan lain-lain,” pungkasnya. ***