BANTENRAYA.COM – PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) bersama Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), melakukan penanaman 5.500 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata yang ditanam di lahan seluas 100 meter persegi dengan kepadatan tinggi di Pulau Tunda.
Termasuk juga melakukan restorasi 100 fragmen terumbu karang dari jenis Acropora, Montipora, dan Echinopora di lahan laut seluas 5 meter persegi, dengan perkiraan potensi serapan karbon melalui ikan karang sebanyak 0,1375 kilogram CO2 per tahun.
PR and Brand Communication Head Department PT SEID Pandu Setio mengatakan, ekosistem pesisir memegang peranan penting dalam ketahanan pangan, perlindungan alam, dan sumber ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang bisa memberikan dampak langsung bagi alam dan masyarakat,” kata Pandu kepada awak media, Senin 23 Juni 2025.
Baca Juga: Cerita Ikin Sodikin dari Jualan Batagor Keliling Jadi Bos Tahu Sutera Pertama di Cilegon
Selain itu, Sharp juga memberikan bantuan berupa perlengkapan untuk menunjang aktivitas di Pulau Tunda.
“Dalam agenda ini juga kami memberikan bantuan kepada masyarakat Pulau Tunda berupa sound system portabel dan tempat sampah untuk menjaga kebersihan di pulau,” imbuhnya.
Pada kegiatan penanaman mangrove di Pulau Tunda, karyawan Sharp turut hadir dan bergotong royong bersama warga setempat, memperkuat semangat kolaborasi dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Tidak hanya berhenti pada aksi sosial, komitmen kami juga tercermin melalui inovasi berkelanjutan yang dihadirkan Sharp dalam bentuk produk-produk ramah lingkungan,” ucap Pandu.
Kepala Divisi Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Yayasan Terangi Idris mengatakan, dalam masa pertumbuhannya selama 1 hingga 2 tahun ke depan, mangrove ini diperkirakan mampu menyerap hingga 16,97 ton CO2.
Baca Juga: Buka Lowongan Kerja Lagi di PT Indofood CBP Sukses Makmur, Cek Posisi dan Persyaratannya
“Dengan rata-rata serapan sekitar 8,5 ton CO2 per tahun, langkah ini menjadi kontribusi nyata Sharp dalam mendukung solusi berbasis alam untuk mengurangi emisi karbon,” jelas Idris.
Kepala Desa Wargasara Pulau Tunda Hasim menuturkan, bantuan tersebut sangat berati lantaran aksesibilitas ke pulau yang cukup jauh sehingga minim tersentuh oleh pemerintah daerah maupun korporat.
“Apapun bentuk bantuan yang berikan kami ucapkan terima kasih. Sudah dua tahun program ini berjalan dengan Sharp baik penanaman mangrove maupun terumbu karang, kami sangat apresiasi hal ini,” kata Hasim. (***)