BANTENRAYA.COM – PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) sebagai ritel penjualan mobil bekas, gadai, hingga lelang menyiapkan belanja modal alias papex sebesar Rp20 hingga 30 miliar.
Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra mengatakan, capex ini akan digunakan untuk kegiatan ekspansi Caroline.id, dimana tahun ini Perseroan berencana untuk membuka beberapa cabang baru showroom Caroline.id.
“Rencana ekspansi ini merupakan tindak lanjut dari keyakinan kami, bahwa industri mobil bekas masih akan tetap cerah di tahun 2025. Kami melihat bahwa kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan akan membuat kecenderungan orang untuk memindahkan rencana pembelian mobil baru ke mobil bekas terus berlanjut di tahun ini. Oleh karenanya, logis kalau kami melihat bahwa permintaan mobil bekas akan terus melaju,” kata Jany, dikutip Bantenraya.com, Rabu 29 Januari 2025.
Hingga akhir tahun 2024, total showroom Caroline.id yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat telah mencapai 16 showroom.
Baca Juga: Bulan Kawalu, Kawasan Baduy Dalam Ditutup 3 Bulan
Adapun showroom Caroline.id terbaru milik Perseroan yang berlokasi di Soekarno Hatta-Metro, Bandung, Jawa Barat baru diresmikan pada bulan November 2024.
Pada sembilan bulan pertama tahun 2024, Caroline.id meraih pendapatan mencapai Rp416,76 miliar atau naik 35 persen secara tahunan.
Pendapatan tersebut diraih dari penjualan lebih dari 2.400 unit mobil bekas, atau naik 18,3 persen secara tahunan.
Perseroan yakin, bahwa total penjualan Caroline.id tahun 2024 akan melampaui penjualan di tahun 2023 yang sebesar 3.135 unit.
Fokus utama Perseroan tetap pada penguatan ekosistem bisnis mobil bekas, sehingga lelang mobil (JBA), sebagai platform lelang terkemuka di Indonesia, juga terus bertumbuh dengan target pangsa pasar melebihi 40 perssn.
Baca Juga: Demi Hobi Mobil Remote Control, Pemuda Banten Rela Rogoh Kocek Puluhan Juta Rupiah
JBA membukukan kenaikan pada volume lelang sebesar 33,1 persen menjadi 92.172 unit 2W dan 4W hingga September 2024, mendorong pendapatan lelang naik 37,6 perzen YoY menjadi Rp199,04 miliar.***