BANTENRAYA.COM – Kuliah Kerja Mahasiswa atau KKM kelompok 60 Untirta mengadakan sosialisasi stunting kepada masyarakat terutama ibu hamil dan ibu dengan balita.
Kegiatan sosialisasi stunting oleh KKM kelompok 60 Untirta diadakan di Posyandu Cempaka I, di Kampung Mogana, Desa Mogana, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu 24 Juli 2024.
Kegiatan sosialisasi KKM kelompok 60 Untirta diselenggarakan bertujuan mencegah dan menekan angka stunting yang tinggi di Kabupaten Pandeglang terutama Desa Mogana.
Baca Juga: Gelar Acara di Istana, Jokowi Minta Maaf Atas Kesalahan Selama Menjabat Sebagai Presiden
Menurut Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Banten pada SSGI 2022 mencapai 29,4 persen.
Namun, angka tersebut menurun 8,4 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 37,8 persen.
Oleh karena itu, banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi angka stunting yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Gelar Acara di Istana, Jokowi Minta Maaf Atas Kesalahan Selama Menjabat Sebagai Presiden
Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat berupa informasi dasar.
Seperti, pengertian, dampak, pencegahan, dan upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
KKM Klompok 60 Untirta mendatangkan langsung narasumber yang pakar di bidangnya, yaitu Denny Jamzani, selaku ahli gizi di Puskesmas Kecamatan Banjar.
Baca Juga: Waskita Karya Terapkan Sistem Anti Konflik Kepentingan hingga Singgung Soal TTPU
Dalam paparannya Denny menyampaikan bahwa mengatasi stunting adalah hal yang penting, dengan memenuhi kebutuhan nutrisi pada balita dan ibu hamil.
“Asupan nutrisi yang baik adalah makan-makanan yang didalamnya mengandung karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan vitamin,” ujar Denny.
“Contohnya pada karbohidrat yang paling sering dikonsumsi seperti nasi lalu untuk protein nabati diantarnya tempe dan tahu, contoh protein hewani seperti telur,” lanjutnya.
“Banyak yang mengira bahwa makanan untuk mencegah stunting harus makanan-makanan dengan harga yang mahal padahal makanan pencegah stunting sangat mudah didapatkan di sekitar kita,” tegasnya.
Surya Linanda selaku ketua KKM mengungkapkan, tujuan program pengabdian ini selain untuk mencegah dan menekan angka kejadian stunting.
Kemudian juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran orang tua bahwa ketika anak terkena stunting dapat mempengaruhi kehidupan anak di masa depan dalam hal kognitif, motorik, dan verbal.
Baca Juga: Sayap Partai Gerindra Siap Menangkan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari desa dan juga dari pihak posyandu.
Dimana, kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri sebanyak 35 orang dari kalangan ibu-ibu yang tidak lain memiliki anak usia balita.***