BANTENRAYA.COM – PT Agrobisnis Banten Mandiri atau PT ABM menyebut, hilirisasi di Provinsi Banten mampu menjaga stabilitas inflasi di angka 2,45 persen pada bulan Agustus 2024 secara tahunan, masih berada dalam batas aman inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen.
Direktur PT ABM Saeful Wijaya mengatakan, Provinsi Banten masuk dalam 10 wilayah dengan tingkat inflasi yang tinggi, hal ini ditopang oleh hilirisasi yang terjaga dengan baik dengan kondisi 8 kabupaten dan kota yang memiliki potensi ekonomi di setiap daerah yang berbeda.
“Kalau melihat Banten sebetulnya inflasi dibutuhkan juga untuk menjaga daya beli. Seperti deflasi kemarin harganya jatuh, salah satu yang terdampak ialah petani bawang yang mendapatkan hasil tidak sesuai, untuk balik modal pun kurang,” kata Saeful kepada Bantenraya.com saat ditemui di Ruko Sukses 2, Sumurpecung, Kota Serang, Rabu 11 September 2024.
Saeful menilai aliran rantai pasok yang berada di Banten seperti Pandeglang, Lebak, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang mampu memenuhi kebutuhan pangan sebab memiliki area pertanian yang luas.
Baca Juga: Rumput GBK Jadi Sorotan Usai Laga Indonesia vs Australia, Sandy Walsh Nyaris Jadi Korban
“Hlirasi sudah bagus di 8 kota dan kabupaten ini, seperti di tangeran raya ini kan hilirisasinya, untuk hulunya kan Kabupaten Serang dan sekitarnya sebetulnya unik, daerah Banten ini memiliki sawah disana,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pada bulan Agustus inflasi nasional tercatat sebesar 2,12 persen dan dibandingkan dengan provinsi terdekat DKI Jakarta inflasinya sebesar 1,98 persen atau masih berada dibawah Banten.
“Kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap persaingan di Jakarta, dan kita tahu Jakarta itu hanya sebagai hilir saja ratusan tahun image wilayah ini sebagai supplier tempat ekonomi. Misalnya mau jual gas saja mereka akan berfikir ulang untuk menaikan harga Rp1.000, kalau di Banten tentu berbeda,” tutur Saeful.
Guna mengendalikan pasokan yang tetap terjaga dengan baik, Akademisi Untirta Diqbal Satya Negara menyampaikan, Provinsi Banten memerlukan pusat logistik yang berfungsi sebagai pusat komoditas pangan dengan kualitas dan harga terbaik.
Baca Juga: Kades Rangkasbitung Timur Diduga Kampanyekan Bakal Calon Bupati
“Maka perlu dukungan berupa sistem logistik untuk meningkatkan aliran barang, informasi dan uang terkait bahan baku yang dibutuhkan dalam sistem rantai pasok,” jelas Diqbal.
Hal ini perlu dilakukan konsolidasi pembelian bahan baku bagi para pedagang dengan skala UMKM yang selama ini tersebar. Bisa saja hal tersebut dilakukan oleh pemerintah melibatkan perguruan tinggi.
“Dengan konsolidasi volume produksi menjadi tinggi dan tentu biaya menjadi murah, bisa saja difasilitasi katakanlah logistik khusus bagi para penjual skala UMKM,” kata Diqbal.***