BANTEN RAYA.COM – Memasuki musim panen raya di Banten, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengklaim bahwa di Provinsi Banten sangat minim adanya gagal panen akibat puso.
Bahkan, ia mengatakan bahwa Dinas Pertanian Provinsi Banten hingga saat ini belum mendapati laporan terkait dengan adanya puso dari para petani Banten.
“Sampai hari ini, laporan puso belum masuk. Justru banyak yang tertangani oleh pompanisasi,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).
“Dan untuk kondisi hari ini yang dikatakan puso, boleh dikatakan sangat minimal sekali (terjadi, -red). Karena kita justru tertangani dengan adanya pompanisasi,” sambungnya.
Agus menegaskan, potensi puso di Banten hampir sangat minim terjadi. Karena, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah mengadakan sistem pompanisasi.
“Belum ada, kita pastikan itu betul (tidak ada puso, -red), akurat. Bahkan sekarang mau memasuki panen raya di minggu ketiga,” jelasnya.
Baca Juga: Waduh Kok Bisa Ya….. Belasan ASN Wanita di Banten Gugat Cerai Suami
“Panen raya sekitar 40 ribuan hektar di bulan Agustus,” tambahnya.
Agus menjelaskan, di bulan Agustus ini akan terjadi panen di lahan seluas 49.930 hektar, yang diperkirakan akan menghasilkan beras sebanyak 183.837 ton dan dapat memberikan surplus 64.159 ton. Panen raya itu, kata Agus, puncaknya pada bulan September.
“September akan terjadi panen 56.557 hektar, menghasilkan beras 28.235 ton dan menghasilkan surplus 58.558 ton. Dan sampai dengan Oktober masih terjadi surplus 13.898 ton,” terangnya.
“Ini menandakan program pompanisasi dan irpom yang mulai efektif bulan Juni, mampu meningkatkan luas panen pada tiga bulan berikutnya,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang Banten Raya terima, salah seorang petani asal Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Endang Jamri mengungkapkan, lahan padi yang ia tanam mengalami puso akibat kekurangan suplay air. Padahal, padi tersebut sudah siap panen.
“Kami para petani khususnya di tiga desa yang memiliki sawah di sini mengalami puso karena tanaman padi kami kekurangan air,” katanya.
Baca Juga: Festival Musik Hoora Fest 2024 Akan Segera Digelar di Tangerang!
Ia menuturkan bahwa, saluran air irigasi saat ini tidak berfungsi, karena banyak terjadi sedimentasi dan kebocoran pada badan irigasi. Ia dan petani lainnya pun berharap, DI Cikoncang dapat segera diperbaiki agar para petani bisa menanam padi dengan hasil yang maksimal.
“Saluran irigasinya banyak endapan lumpur dan lagi banyak rumput serta banyak yang
bocor,” jelaanya.
“Kami berharap irigasi ini segera diperbaiki, pemerintah agar respon keluhan kami para petani di Kecamatan
Wanasalam ini. Jika irigasi ini diperbaiki air bisa mengalir ke sawah kami, dan tanaman padi akan tumbuh baik sehingga menghasilkan panen yang memuaskan,” pungkasnya. (***)