BANTENRAYA.COM – Camat Serang Mashudi mengakui bahwa di wilayahnya masih banyak titik sampah liar.
Banyaknya titik sampah liar di Kecamatan Serang, selain mengakibatkan lingkungan kumuh, juga menjadi penyebab banjir.
Tak heran, setiap kali musim hujan, Kecamatan Serang kerap kebanjiran, walaupun diguyur hujan beberapa jam.
Banyaknya sampah liar ini disampaikan Camat Serang Mashudi pada acara Musrenbang RKPD Kota Serang tahun 2025.
Baca Juga: 97 Persen Pasokan Listrik di Banten Masih Mengandalkan PLTU
Musrenbang RKPD Kota Serang 2025 dilaksanakan di Hotel Wisata Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa 30 Januari 2024.
Penjabat atau Pj Walikota Serang Yedi Rahmat berkesempatan membuka acara Musrenbang RKPD Kota Serang tahun 2025.
Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang Yudi Suryadi, Kepala Bappeda Kota Serang Ina Linawati, perwakilan DPUPR Kota Serang, dan para lurah se Kecamatan Serang turut menghadiri acara tersebut.
Mashudi membenarkan bahwa di wilayahnya masih banyak titik sampah liar.
“Iya memang di Kecamatan Serang ini masih banyak sampah liar,” akunya.
Mashudi menjelaskan, penyebab masih banyak titik sampah liar, salah satunya karena ulah masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah.
“Karena masyarakat masih belum sadar membuang sampah pada tempatnya,” jelas dia.
Mashudi mengaku pihaknya sudah berupaya menyediakan bak kontainer di beberapa titik, hanya saja pihaknya merasa kesulitan untuk menyimpan bak kontainer sampah.
“Ada beberapa TPS disimpan keberatan, makanya kita sedang mencari lokasi yang layak untuk menyimpan bak kontener yang ada di Kecamatan Serang ini. Kita lagi nyari titik-titik yang aman, supaya tidak menganggu kenyamanan, dan keamanan masyarakat Kota Serang,” tuturnya.
Mashudi memperkirakan pihaknya membutuhkan sekitar 12 bak kontainer untuk disiagakan di 12 kelurahan di kecamatannya.
“Iya kalau kita dari 12 kelurahan itu minimal 2 bak kontener. Berarti 22 bak kontener yang dibutuhkan itu pun kalau ada, kalau tidak ada bertahap tidak harus sekaligus,” ungkap Mashudi.
Mashudi menuturkan, dari 12 kelurahan ada beberapa wilayah yang langganan banjir, imbasnya ke jalan dan pemukiman warga.
“Ada di beberapa tempat seperti di Lopang, Cimuncang, Kaligandu, itu karena titik di bawah itu penyanggah dari pada saluran itu. Banjirnya ke pemukiman dan di jalan,” tutur dia.
Mashudi meminta masyarakat harus bekerja sama dengan Pemerintah Kota atau Pemkot Serang.
Persoalan sampah tidak bisa Pemkot Serang menangani sendiri, karena harus bersama-sama.
“Harus kerja sama dengan masyarakat ikut peduli terhadap keadaan di Kecamatan Serang,” pungkasnya. ***