BANTENRAYA.COM – Luapan Sunhai Cijoro akibat hujan deras mengakibatkan puluhan rumah warga di Kampung Cipendey, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terendam banjir Minggu 14 April 2024.
Selain hujan, banjir juga diduga disebabkan pembuangan galian pasir di Curug, Rangkasbitung Barat hingga membuat saluran pembuangan air terganggu.
Berdasarkan informasi, setiap hujan deras yang membuat Sungai Meluap rumah warga setempat selalu terendam banjir.
Baca Juga: Hendak Berwisata ke Pantai Sawarna, Mobil Brimob Nyungsep Usai Seruduk Rumah Warga di Cikulur Lebak
Ketua BPD Rangkasbitung Timur Rudiyanto mengatakan, banjir terjadi sekitar 16.30 WIB saat hujan deras melanda Kabupaten Lebak.
“Banjir merendam 60 rumah warga, dan baru surut sekitar pukul 21.00 WIB, Alhamdulillah tidak ada kerugian dan yang mengungsi akibat kejadian banjir,” kata dia kepada Bantenraya.com.
Lebih lanjut, banjir juga diduga disebabkan oleh pembuangan galian pasir di sekitar Sungai Cijoro tepatnya di Desa Rangkasbitung Barat.
Baca Juga: Jangan Ngaku Si Paling Secret Admire, Yuk Cobain Link Ujian Mencintai Diam-diam Docs Google Form Ini
“Sebenranya dulu dengan Pak Lurah pernah diselidiki jalur air itu, karena dulu tidak pernah banjir, sampai ke Karian kami menyelidikinya,” ungkapnya.
“Ternyata, diduga biang keroknya galian pasir di daerah Curug yang di Kopi itu sehingga saluran irigasi terganggu,” jelasnya.
“Sudah di laporkan juga itu ke dinas irigasi, pernah juga di survei dan mau ada normalisasi saluran air, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan,” sambungnya.
Baca Juga: Episode Spesial Queen of Tears Isyaratkan Sad Ending? Ini Jadwal Penayangannya
Ia berharap, Dinas terkait segara bertindak melakukan normaslisasi saluran air.
“Kami harap normaslisasi saluran air disegerakan oleh dinas terkait karena saluran air sudah puluhan tahun belum ada normalisasi mulai dari arah Kampung Cipendeuy sampe ke Cijoro Bendungan,” tutup Rudi.
Sementara itu, warga setempat Alfi menyebutkan, setiap sungai meluap, rumah warga selalu terendam banjir.
Kondisi tersebut sering terjadi namun warga tidak sampai mengungsi karena banjir tidak terlalu tinggi.
“Alhamdulillah warga tidak mengungsi banjir sudah agak surut, paling nanti membersihkan rumah dari air banjir yang masuk ke dalam rumah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selain merendam rumah, banjir juga merendam fasilitas umum di antaranya jembatan dan jalan penghubung antara Kampung Cipendey, Judan dan Cihiang.
“Jembatan juga terendam, kami gotong royong juga membersihkan material kayu dan sampah yang tersangkut di jembatan,” katanya.
“Khawatir kalo tidak dibersihkan bisa merusak jembatan, karena banyak kayu yang terbawa arus banjir,” pungkas Alfi.***