BANTENRAYA.COM – Rekomendasi pendirian sebuah fakultas kesehatan di Tangerang Raya akhirnya diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). Nantinya, rekomendasi tersebut akan digunakan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) membuka Program Studi Kedokteran FK.
Rekomendasi ini diserahkan secara langsung oleh perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Akemat, kepada Rektor UMT, Dr. Desri Arwen, di Gedung Direktorat Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada hari Rabu, 17 Desember 2025.
Rektor UMT, Dr. Desri Arwen mengatakan, penyerahan rekomendasi ini merupakan langkah krusial dan bagian dari proses pendirian Fakultas Kedokteran (FK) UMT.
BACA JUGA : Buruh Kawal Ketat Penetapan UMP Banten 2026, Minta Kenaikan Maksimal
“Dengan diperolehnya rekomendasi ini, UMT semakin mendekati realisasi menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Banten yang memiliki Fakultas Kedokteran. Pencapaian ini menegaskan komitmen UMT dalam berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan profesional di wilayah Banten dan nasional,” ujarnya Rabu 17 Desember 2025.
Arwen menyampaikan, dirinya bersyukur dan mengapresiasi semu pihak atas diterimanya rekomendasi tersebut.
“Ini adalah momentum bersejarah bagi UMT. Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI menjadi bukti kesiapan dan keseriusan kami untuk menyelenggarakan pendidikan dokter yang berkualitas. Kehadiran FK UMT diharapkan dapat menjawab tantangan dan mendukung pembangunan kesehatan di Banten,” tambahnya.
BACA JUGA : Sungai Cilemer Meluap, Setiap Tahun Desa Idaman Diterjang Bencana Banjir
Dengan Pembukaan Program Studi Kedokteran dan pendirian Fakultas Kedokteran, sambung Arwen, UMT telah melalui proses penilaian yang ketat dan komprehensif, mencakup aspek kelayakan akademik, kesiapan sarana prasarana, serta rancangan kurikulum yang berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan masyarakat.
“Dengan langkah strategis ini, UMT siap untuk melahirkan calon-calon dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis tetapi juga memiliki integritas, kepedulian sosial, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman,” pungkasnya. (Ger/*)
















