BANTENRAYA.COM – Realisasi investasi di Kota Cilegon selama 2022 sebesar Rp 32,954 triliun.
Realisasi investasi tersebut masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing atau PMA.
Dibandingkan realisasi investasi tahun 2021, terjadi peningkatan sekitar Rp 15,150 triliun.
Data yang dihimpun Banten Raya dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kota Cilegon, investasi yang masuk ke Kota Cilegon pada 2022 PMA sebesar Rp 32,032 triliun.
Baca Juga: Jadwal Tayang Anime The First Slam Dunk Lengkap dengan Harga Tiket Nonton di Bioskop
Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN sebesar Rp 922,297 miliar. Total investasi yang masuk sebesar Rp 32,954 triliun pada 2022.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon Muhammad Ibrohim Aswadi mengatakan, investasi besar yang masuk ke Kota Cilegon harus menjadi perhatian bersama.
Adanya investasi yang masuk di Kota Cilegon harus diatur dengan baik, agar tidak timbul permasalahan.
“Seharusnya masuknya investasi membawa multiplier effect terhadap kesejahteraan rakyat, tercapainya klaster penanganan pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengangkat daya beli masyarakat dan kita harus pahami bahwa kita ini sedang membangun Kota Cilegon, bukan membangun di Kota Cilegon,” kata pria yang biasa disapa Mia kepada Bantenraya.com
Mia menuturkan, membangun Kota Cilegon dan membangun di Kota Cilegon menurutnya berbeda makna.
Baca Juga: Biografi Singkat Baden Powell, Perjalanan dan Perjuangan Menjadi Bapak Pandu Dunia
Semua pihak-pihak yang berkaitan dengan investasi harus memikirikan Kota Cilegon.
Saat ini, investasi banyak tetapi tidak dinikmati masyarakat secara umum, karena banyaknya investasi tidak berbanding lurus dengan masalah pengangguran dan kesejahteraan rakyat.
”PR (Pekerjaan Rumah) bersama mengurai masalah pengangguran dan kemiskinan. Adanya investasi seharusnya masyarakat bisa bekerja, kemiskinan bisa terurai. PR kita bersama, Pemerintah Daerah, Legislatif, Stakeholder yang ada, industry dan masyarakat. Tidak bisa besarnya investasi yang ada dibebankan kepada pemerintah saja, industri juga wajib melibatkan masyarakat sekeliling. Industri berperan dalam pembangunan. Tujuan investasi kan memakmurkan dan menyejahterakan daerah,” tandasnya.
Politisi Partai Demokrat ini meminta pemerintah memunyai cetak biru terkait investasi yang masuk ke Kot Cilegon.
Agar, ketika ada investasi masuk semua bisa merasakan dampak positifnya.
”Kita susun blue print yang besar demi kemajuan daerah, duduk bersama bikin formula. Jangan investasi yang besar jalan sendiri, tanggung renteng bersama. Pemerintah Daerah, Legislatif, industri, pengusaha, masyarakat,” tutupnya.***