BANTENRAYA.COM – Kasus penculikan anak marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Bahkan, kasus penculikan anak yang terbaru ingin menjual organ tubuh si korban.
Pelaku penculikan anak mengaku tergiur dengan bayaran yang bisa didapatkan dari menjual organ manusia tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana atau DP3AKKB Banten Siti Ma’ani Nina mengatakan, orang tua saat ini harus selalu waspada.
Sebab kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat dari pelaku melainkan juga karena ada kesempatan.
Nina mengatakan, saat ini kondisi sudah tidak bisa diprediksi lagi.
Baca Juga: Belum Lolos Jadi Pemain Preman Pensiun 8? Tenang Masih Ada Kesempatan Jadi Figuran, Begini Caranya
“Saya imbau masyarakat untuk selalu waspada,” kata Nina, Rabu, 11 Januari 2023.
Nina mengatakan, setiap orang tua harus selalu memeriksa di mana dan dengan siapa anak berada dan sedang berbuat apa.
“Misalkan berangkat ke sekolah harus dicek betul keberadaannya,” katanya.
Baca Juga: Usai Pangkas Ribuan Karyawan, Nikomas Siapkan Pabrik Kapasitas 20.000 Karyawan di Pekalongan
Nina menyatakan, dinas sebenarnya sudah gembar-gembor melakukan sosialisasi tentang kekerasan anak ini.
Namun, kekerasan yang sama selalu saja terjadi. Bahkan, dia menilai peristiwa seperti ini sudah berada di luar ekspektasi dan perkiraan.
“Padahal hukuman kekerasan anak juga sudah dibuat maksimal oleh pemerintah tapi masih saja ada kekerasan pada anak,” ujarnya.
Baca Juga: Gong Xi Fa Cai, Ini Perayaan dan Tradisi yang Selalu Ada Saat Imlek di Indonesia
Nina mengatakan, dia mengimbau agar masyarakat melaporkan setiap terjadi tindak kekerasan, baik pada anak maupun pada perempuan. ***



















