BANTENRAYA.COM – ACT yang merupakan singkatan dari Aksi Cepat Tanggap merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
ACT fokus pada penanganan bencana alam dan kemanusiaan di Indonesia.
Setelah itu, ACT mengembangkan sayapnya pada isu kemanusiaan di dunia dan berikut sejarah dari lembaga filantropi tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira Liga 1 Start pada 23 Juli
Ada 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur yang diklaim sudah disentuh program ACT.
Namun, ACT kini tersandung kasus dugaan penyelewenangan dana umat yang mereka kumpulkan.
Ini setelah laporan investigasi majalah Tempo membuat bagaimana para petinggi ACT diduga menggunakan dana umat untuk kemewahan mereka.
Tagar Jangan Percaya ATC pun menggema di Twitter.
Beberapa netizen mengungkapkan bagaimana buruknya kerja sama yang dijalin dengan ACT.
Dikutip Bantenraya.com dari laman act.id, berikut sejarah singkat ACT.
Baca Juga: Naskah Idul Adha 2022 yang Bisa Menjadi Pelajaran, Tentang: Pentingnya Mengenal Allah
ACT secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan pada 21 April 2005.
Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitas mulai dari tanggap darurat, pemulihan pascabencana, dan pemberdayaan serta pengembangan masyarakat.
Selain itu, ACT juga memperluas program berbasis spiritual seperti kurban, zakat dan wakaf.
Baca Juga: Arc Final One Piece Terbaru, 5 Juli 2022: Karakter Yang Mempunyai Dua Buah Iblis, Hanya Blackbeard!
ACT juga dibantu dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan.
Sejak tahun 2012 ACT bertransformasi menjadi lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas.
Di tingkat global, aktivitas ACT sudah sampai ke 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur.
Baca Juga: Kasus Akseyna Viral di TikTok! Mahasiswa UI yang Ditemukan Mati Mengambang
Tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia yang diangkat ATC misalkan bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan.
Termasuk juga penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai negara.
Tahun 2014, ACT menjalin kolaborasi kemanusiaan dunia dengan visi baru: menjadi lembaga kemanusiaan global profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global.
Baca Juga: Viral Emak Emak Terobos Jalan yang Baru Dicor, Ternyata Kejadian Ada di Kota Cilegon
“Kami inginmewujudkan peradaban dunia yang lebih baik. Menghadirkan sebuah dunia yang nyaman bagi umat manusia, dunia beradab dan memiliki peradaban mulia di bawah naungan cahaya ilahi.
“Cita-cita ini akan menjadi nyata dengan keterlibatan semua pihak. Kami memiliki keyakinan penuh, bantu kami untuk bersama mewujudkannya,” tulis situs ACT. ***

















