BANTENRAYA.COM – Fenomena langka 5 planet yang akan berada dalam posisi sejajar akan terjadi pada 24 Juni 2022.
Adapun 5 planet yang berada dalam posisi sejajar adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.
Dikutip Bantenraya.com dari laman Space, fenomena 5 planet dalam posisi sejajar adalah peristiwa yang sangat langka.
Baca Juga: PT KAI Blacklist Penumpang yang Lakukan Pelecahan di Kereta Jurusan Solo-Jakarta
Terkahir kejadian 5 planet dalam posisi sejajar terjadi pada 5 Maret 1864.
Lalu bagaimana posisi masing-masing planet yang akan dalam posisi sejajar? Berikut penjelasannya.
– Merkurius
Bisa dilihat dengan mata telanjang di arah timur hingga timur laut sekitar 30 menit sebelum matahari terbit.
Baca Juga: Niat Pamer, Pria Ini Nyaris Tewas Terlilit Ular Piton Usai Dikalungkan di Leher
– Venus
Untuk Planet Venus bisa dilihat atau terbit sekitar pukul 03.30 pagi waktu setempat.
– Mars
Mars akan muncul dengan warna oranyenya yang khas dan biasa muncul pada pukul 02.00 waktu setempat.
Baca Juga: Kerjakan Proyek Fiktif Rp4,5 miliar, Kacab BKI Cilegon Divonis 5 Tahun
– Jupiter
Bisa terlihat cukup jelas namun ketika dilihat dengan alat bantu teleskhop, sebagian Jupiter akan nampak lebih terang dibanding sisi lainnya.
– Saturnus
Terlihat seperti bercahaya kuning-putih terang.
Baca Juga: TEGA! Bayi Baru Lahir Dibuang dalam Kantong Kresek Hitam di Tengah Jalan
Dikutip dari laman BRIN, Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, menyebut, konfigurasi atau ‘Parade Langit’ ini sudah bisa disaksikan sejak dini hari, tanggal 4 Juni 2022.
Konfigurasi pertama terdiri dari sejajarnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, pada 4 hingga 15 Juni 2022.
Selanjutnya, diikuti dengan konfigurasi kedua dengan susunan planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan, pada 16 hingga 27 Juni 2022.
Baca Juga: Sinopsis Film Standoff di Bioskop Trans TV Malam Ini: Seorang Veteran yang Bermasalah
Lalu diakhiri dengan konfigurasi dengan susunan yang sama dengan yang pertama, pada 28 hingga 30 Juni 2022.
Andi mengatakan, semua fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik, kecuali Uranus.
“Hal ini disebabkan karena kecerlangannya lebih besar +4,7 dari batas magnitude visual maksimum bagi wilayah perkotaan, sehingga diperlukan teleskop kecil berdiameter 10-25 cm agar dapat menyaksikan Uranus,” ungkapnya.
Andi menambahkan, fenomena ini dapat disaksikan selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang.
Bahkan, bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada (kondisi langit benar-benar bersih).
Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5. ***