BANTENRAYA.COM – Simak bagaimana cara melihat fenomena alam langka planet sejajar pada 24 Juni 2022 nanti yang tersedia pada artikel ini.
Warganet dihebohkan dengan kabar tersebut, sehingga banyak yang mencari tahu mengenai fenomena planet sejajar 24 Juni itu.
Lalu apakah fenomena planet sejajar 24 Juni ini akan berdampak besar terhadap bumi? Dan bagaimana cara melihatnya?
Baca Juga: Niat Pamer, Pria Ini Nyaris Tewas Terlilit Ular Piton Usai Dikalungkan di Leher
Tentunya informasi terkait fenomena planet sejajar 24 Juni penting untuk diketahui, karenanya ikuti artikel ini sampai selesai.
Fenomena planet sejajar yang dikabarkan akan terjadi pada 24 Juni 2022 merupakan peristiwa langka yang jarang terjadi.
Yang dimaksud peristiwa planet sejajar ialah kelima planet yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus berada pada posisi yang sejajar.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-61, Segini Nilai Harta Kekayaan Presiden Jokowi Terbaru
Peristiwa planet sejajar ini terjadi secara alamiah, dan tidak berdampak besar terhadap bumi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia juga telah mengonfirmasi adanya Parade Langit sepanjang bulan Juni 2022.
Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan konfigurasi segarisnya beberapa planet di tata surya.
Baca Juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Ini Dampak yang Terjadi pada Planet Bumi
Parade Langit ini sudah bisa disaksikan sejak dini hari tanggal 4 Juni 2022.
Konfigurasi pertama terdiri dari sejajarnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, pada 4 hingga 15 Juni 2022.
Selanjutnya, konfigurasi kedua terdapat susunan planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan, pada 16 hingga 27 Juni 2022.
Baca Juga: TEGA! Bayi Baru Lahir Dibuang dalam Kantong Kresek Hitam di Tengah Jalan
Lalu diakhiri dengan konfigurasi dengan susunan yang sama dengan yang pertama, pada 28 hingga 30 Juni 2022.
Fenomena planet sejajar ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah.
Mulai dari awal fajar astronomis dengan ketinggian matahari -18 derajat atau 75 menit sebelum matahari terbit (sekitar 04.30 waktu setempat), hingga fajar bahari, dimana ketinggian matahari -6 derajat atau 25 menit sebelum matahari terbit (sekitar 05.30 waktu setempat).
Baca Juga: 15 Istilah Psikologi untuk Perasaan yang Sulit Dijelaskan, Pernah Alami yang Mana?
Semua fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik, kecuali Uranus.
Kemudian fenomena ini dapat disaksikan selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang.