BANTENRAYA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengerahkan 34 tim di seluruh Indonesia untuk membantu menentukan hilal Ramadhan 1443 Hijriah.
BKMG menyebutkan bahwa penentuan awal bulan Hijriah sangat penting bagi umat Islam, salah satunya penetapan bulan puasa Ramadhan, Syawal dan Zulhijah.
Dikutip bantenraya.com dari akun instagram @infobmkg, sebagai institusi pemerintah salah satu tugas pokok adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan serta matahari.
Baca Juga: 15 Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan 2022 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Lebih jauh, fungsi BMKG juga memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stakeholder pemerintahan, seperti Kementerian Agama dalam menentukan awal bulan hijriah.
Menjelang Ramadhan, BMKG mencoba memberikan analisis terkait rukyat hilal di berbagai lokasi Indonesia sebagai bahan pertimbangan bagi Kementerian Agama maupun Ormas-ormas Islam lainnya.
Berikut data hisab hilal saat matahari terbenam pada Jumat, 1 April 2022, sebagaimana keterangan BMKG.
Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan, Ini 6 Kebaikan yang Dapat Dikerjakan Bulan Ramadhan
1. Tinggi Hilal: 1,12 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 2,19 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
2. Elongasi: 2,87 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 3,46 derajat di Sabang, Aceh.
3. Umur Bulan: 2,31 jam di Merauke, Papua sampai dengan 5,39 jam di Sabang, Aceh.
Baca Juga: Bacaan Surat Al Falaq, Sudah Lengkap dengan Latin dan Artinya
4. Lag: 6,44 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.
5. Fraksi Illuminasi Bulang: 0,06 persen di Merauke, Papua sampai dengan 0,09 persen di Sabang, Aceh.
Dalam menentukan awal bulan Ramadan 1443 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam.
Baca Juga: Ramadhan 2022: Bacaan Surat An Nas Ayat 1-6 Tulisan Arab, Latin dan Artinya
“Informasi data-data hisab hilal juga dapat digunakan dalam pelaksanaan Rukyat Hilal,” ujar BMKG.
Dari hasil data-data hisab bilal, BMKG menandaskan bahwa ketinggian hilal pada tanggal 1 April terbilang masih rendah sehingga akan sulit teramati.***