BANTENRAYA.COM – Berikut daftar 20 kata mutiara dan kata bijak untuk ucapan selamat Hari Pahlawan, 10 November 2021. Bisa digunakan sebagai caption di Instagram, Facebook, Twitter, dan status Whatsapp.
Kata bijak dan kata mutiara dari para pahlawan dapat membangkitkan semangat pada diri sendiri. Untaian kata yang diucapkan para pejuang tanah air mampu membuat kita mengenang jasa para pahlawan.
Terlebih lagi momentum tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Baca Juga: Polisi Minta Warga Tidak Berspekulasi Penyebab Kecelakaan Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah
Untuk mengenang peringatan Hari Pahlawan tersebut, biasanya masyarakat Indonesia mengapresasinya dengan memberikan ucapan Selamat Hari Pahlawan.
Baik itu melalui media sosial seperti Twitter, Facebook hingga Instagram, ataupun melalui status WhatsApp.
Berikut 20 kata mutiara dan kata bijak untuk ucapan hari pahlawan 10 November 2021, dirangkum banteraya.com dari berbagai sumber.
Baca Juga: Anak dan ART Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah Sudah Dipulangkan dari RS Bhayangkara Jatim
1. “Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!” – Soekarno
2. “Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri.” – Bung Hatta
3. “Saat terbaik untuk membuktikan bahwa kita adalah pemenang yaitu saat ketika kita tampak kalah.” – Cut Nyak Dhien.
Baca Juga: Sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November, Aksi Heroik Pejuang dalam Mempertahankan Kemerdekaan
4. “Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang.” – Cut Nyak Dhien
5. “Penjagaan terbaik bagi generasi muda adalah contoh yang baik bagi generasi tua.” – Cut Nyak Dhien
6. “Pembenaran berarti pengenyahan kejahatan manusia dan pelimpahan kebaikan Allah.” – Cut Nyak Dhien.
Baca Juga: Sifat, Karakter dan Kepribadian Seseorang Dapat Dibaca dari Bentuk Jari Kaki, Begini Caranya
7. “Kewajiban berusaha adalah miliki kita, hasil adalah milik Allah.” – Cut Nyak Dhien
8. “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.” – Mohammad Yamin
9. “Jika Diponegoro dilahirkan di Barat dan menempatkan dirinya di muka satu revolusi dengan sanubarinya yang suci itu, boleh jadi akan dapat menyamai perbuatan-perbuatan Crommwell atau Garibaldi. Tetapi ia menolong perahu yang bocor, kelas yang akan lenyap.” – Tan Malaka.
Baca Juga: Kumpulan Gombalan Bertema Hari Pahlawan, Pasangan Langsung Meleleh dan Pengen Nikah
10. “Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.” – Tan Malaka
11. “Beritahukanlah kepada kami, bagaimana perhubungan ekonomi antara kedua bangsa dan kelas itu! Kami akan dapat pula membentuk Bingkai politik antara kedua bangsa atau kedua golongan itu.” – Tan Malaka
12. “Pemilihan umum jangan menjadi tempat pertempuran. Perjuangan kepartaian yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia.” – Soekarno.
13. “Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi nasional yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangannya melawan Mataram dan Kumpeni pastilah ia akan berdiri di sisi borjuasi itu.” – Tan Malaka
14. “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” – Soekarno
15. “Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya.” – Soekarno
16. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.” – Soekarno.
Baca Juga: Tak Hanya Pernikahan, Kini KUA Juga Layani Bimbingan Manasik Haji Sepanjang Tahun
17. “Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.” – Bung Hatta
18. “Banyak orang yang bertukar haluan karena penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan di mana semangat terlalu tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan iblis itu.” – Bung Hatta
19. “Berpuluh-puluh pemimpin kita yang meringkuk dalam bui sengsara dalam pembuangan di Boven Digul, dengan tiada mempunyai pengharapan akan kembali lagi. Berapakah di antara saudara-saudara yang masih kenal akan nama-nama mereka?” – Bung Hatta
20. “Kematian adalah yang terakhir dalam waktu, tetapi sekaligus yang awal dari kekalahan.” – Bung Hatta. *