BANTENRAYA.COM – Bank Sampah Digital menantang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten atau DLHK Banten untuk mengelola sampah yang ada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Bank Sampah Digital meminta sampah-sampah yang dihasilkan di pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Banten itu harus dikelola oleh DLHK Banten sebagai sebuah contoh bagi gerakan yang lebih besar.
CEO Bank Sampah Digital Desty Eka Putri Sari mengatakan, dirinya pernah menyampaikan langsung kepada pejabat di DLHK Banten agar instansi tersebut membuat pengelolaan sampah sendiri.
BACA JUGA: Larangan Peliputan Kebakaran di Merak, IJTI Banten: Ini Ancaman Nyata bagi Kebebasan Pers
Fokusnya adalah pada sampah-sampah yang ada di sekitaran KP3B, baik sampah organik maupun non organik.
Untuk langkah awal, bisa dimulai dengan membuat bank sampah di kantor DLHK Banten terlebih dahulu.
“Saya meminta komitmen DLHK untuk fokus dalam pengelolaan sampah sumber, yaitu KP3B, dimulai dari pengelola sampah di lingkungan DLHK dengan membuat piloting bank sampah DLHK,” kata Desty, Jumat 26 September 2025.
BACA JUGA: JAWARA BERKAH: Mengubah Paradigma Sampah dari Bencana Menjadi Berkah di Banten
Hal ini, kata Desty, dilakukan agar DLHK Banten mempunyai marwah saat mengajak pihak lain untuk mengelola sampah.
“Setidaknya ketika DLHK mengajak, DLHK-nya sudah memulai dulu memilah dan mengurangi sampah,” ujarnya.
Bila upaya ini konsisten dijalankan DLHK Banten, maka bisa diperluas dengan mengaktifkan OPD lain di KP3B untuk sama-sama mengelola sampah di lingkungan mereka.
“Praktik baik ini jika konsisten dilakukan dan berhasil bisa di replikasi oleh OPD lain di Link KP3B,” katanya.
Desty menilai langkah ini tidak kalah penting dibandingkan dengan rencana besar yang saat ini sedang disusun DLHK Banten untuk mengatasi masalah sampah.
“Memulai dari yang kecil untuk hal yang lebih besar,” katanya.
“Dari sisi anggaran ini lebih efisien dan murah tapi punya dampak perubahan pola perilaku,” sambung Desty. ***