BANTENRAYA.COM – Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) menyayangkan salah satu jalan nasional di kampung Candi Desa Puloampel, Kecamatan Puloampel menjadi langganan banjir.
Jalan tersebut menjadi langganan banjir lantaran adanya pendangkalan aliran air sungai yang tersumbat dengan pasir yang dicampuri bebatuan.
Ketua Umum Hamas Irhamullah mengatakan, jalan tersebut sudah bertahun-tahun belum menjadi perhatian khusus oleh pemerintah sehingga banjir terus terjadi setiap kali datang hujan.
Baca Juga: AstraPay Akses 22 Perusahaan Pembiayan, Pembayaran Angsuran Cukup di Satu Aplikasi
“Hal tersebut sudah tidak heran bahkan statusnya sebagai jalan nasional. Banjir disebabkan aliran air tersebut sempit dan juga dangkal karena banyak nya pasir tambang yang terbawa oleh air hujan,” ujarnya, pada Kamis, 27 Februari 2025.
Ia menjelaskan, pihaknya mendorong baik pemerintah kecamatan maupun daerah untuk menyelesaikan permasalahan di jalan nasional tersebut.
“Padahal wilayah Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Puloampel merupakan wilayah industri pabrik, tambang, dan juga menjadi lalulintas kendaraan angkutan besar. Permasalan tersebut sangat disayangkan dan miris karena selalu di keluhkan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Sambut Ramadhan 2025 Singkat Tapi Penuh Makna
Irham menuturkan, jalan tersebut menjadi satu-satunya jalan yang dilewati masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
“Jalan tersebut juga minim penerang dan banyak polusi debu akibat aktifitas pertambangan. Ditambah lagi ketika di musim hujan tentu menggangu masyarakat dalam menjalankan aktivitas nya,” jelasnya.
Terpisah, Toko Pemuda Serang Barat Ulfiulloh mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah daerah yang untuk memperbaiki aliran drainase yang tersumbat.
“Harus di perhatikan oleh pemerintah kecamatan, kabupaten, maupun Provinsi Banten. Yang hari ini menjadi permasalahan penerangan dan juga banjir ini harus ada tindakan tegas yang dilakukan oleh pemerintah,” paparnya. (mg-andika).***