BANTENRAYA.COM – Yayasan Planet Urgensi Indonesia atau YPUI mendorong masyarakat Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang untuk bisa lebih maksimal memanfaatkan lahan mangrove sebagai media tambak dan penanaman palawija.
Dorongan tersebut dibuktikan dengan diberikannya bantuan pemodalan serta pendampingan dan pelatihan petani dalam mengembangkan konsep wana mina tani.
Environmental Education and Campaign Officer YPUI Vivit Nurhavita mengatakan, ada beberapa komoditas yang saat ini mulai dikembangkan seperti budi daya ikan bandeng dan Nila, dan budidaya timun suri, jagung, melon dan semangka.
“Kami melakukan pendampingan ke para petani, selain itu kami juga memberikan bantuan permodalan untuk mengembangkan kosep wana minta tani ini,” kata Vivit kepada Bantenraya.com pada Kamis, 14 Maret 2024.
Vivit menjelaskan, konsep wana mina tani merupakan proses pemanfaatan ekosistem mangrove untuk meningkatkan produktivitas perikanan serta memanfaatkan lahannya pada pematang tambak untuk ditanami palawija.
Menurutnya, konsep wana mina tani ini akan bisa membantu masyarakat untuk lebih produktif dan membangun kepedulian terhadap kepedulian terhadap ekosistem mangrove hutan yang berada di wilayah masyarakat tersebut.
“Pendampingan masyarakat untuk mengembangkan konsep wana mina tani ini, merupakan salah satu program yang dikembangkan Yayasan Planet Urgensi Indonesia untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi,” terangnya.
Penerapan konsep wana mina tani sendiri sebetulnya sudah tidak asing bagi para petani tambak di wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang.
Namun, Vivit mengatakan, dalam menjalankan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam mengolah ladang mangrove dengan kadar garam yang tinggi.
“Alhamdulillah konsep wana mina tani ini, sudah dilakukan sejak Januari 2024 lalu dan saat ini tanaman timun suri dan melon secara bertahap sudah panen dan untuk budidaya ikan bandeng saat ini tengah berproses,” ujarnya.
Sementara itu, ketua kelompok masyarakat Desa Panimbang Jaya, Carmadi mengatakan bahwa bantuan pemodalan dan pendampingan yang didapatkan dari YPUI diharapkan mampu mendorong produktivitas ia dan petani yang lain dalam memanfaatkan lahan mangrove tersebut.
“Tentunya senang, karena selain diberikan ilmu-ilmu, kami juga diberikan kemudahan untuk mengakses permodalan dan kami sangat optimis jika konsep wana mina tani ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan,” tandasnya.***