BANTENRAYA.COM – Penerimaan pendapatan daerah Pemkab Serang untuk tahun anggaran 2024 naik hingga Rp200 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Jika pada 2023 pendapatan daerah yang terealisasi ada di angka sekitar Rp3,2 triliun, di 2024 kemarin bisa tembus Rp3,4 triliun.
Kepala Bidang Akuntansi BPKAD Kabupaten Serang Beni Rahmatullah mengatakan, meski secara angka riilnya naik tapi secara persentase jumlah pendapatan daerah cenderung menurun.
Baca Juga: Siap OTW Tanah Suci, 809 Calon Jemaah Haji Kota Serang Siap Berangkat Tahun 2025
“Untuk serapan anggaran pendapatan daerah antara tahun 2023 dan 2024 secara persentase kita turun di angka 1,97 persen,” katanya.
“Jadi kalau realisasi tahun 2023 persentasenya 93,20 persen, sekarang di tahun 2024 sebesar 91,23 persen,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 2 Januari 2025.
Ia menjelaskan, secara angka realisasi pendapatan daerah mencapai kenaikan menjadi sebesar Rp3,4 triliun dari tahun 2023 sebesar Rp3,2 triliun.
Baca Juga: Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Rest Area Tol Tanggerang-Merak
“Naiknya sekitar Rp200 miliar, itu data terakhirnya yang bisa saya sampaikan. Jadi memang secara persentase kita turun angkanya gitu tapi secara angka ril kita naik. Tapi untuk nilai-nilai dari setiap OPD masih kita susun,” katanya.
Beni menuturkan, alasan persentase dan angka yang bertolak belakang karena dipengaruhi oleh penetapan anggaran perubahan APBD tahun anggaran 2023.
“Kemungkinan pada saat perubahan anggaran 2023 menargetkannya jadi lebih tinggi, sehingga persentasenya jadi lebih kecil tapi secara angka pendapatannya atau realisasinya kita lebih besar,” jelasnya.
Baca Juga: CATAT! 4 Tips Jitu Lolos Beasiswa LPDP 2025 dengan Mendapatkan LoA dari Kampus Luar Negeri
Ia mengungkapkan, pendapatan masih didominasi dari sektor pajak seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) dan lainnya.
“Dari sektor pajak juga ada seperti BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan). Untuk sektor retribusi kita mengandalkan dari PBG (persetujuan bangunan gedung) yang dulu namanya IMB ((izin mendirikan bangunan),” ungkapnya.
Sementara itu, lanjutnya, dari realisasi belanja di tahun anggaran 2024 ini mengalami penurunan sebesar 2,24 persen dengan realisasinya mencapai 90,16 persen. Sementara pada 2023 yang mencapai 92,40 persen.
Baca Juga: Belum Terima 3 Bulan Gaji, Guru Honorer Cilegon Serbu IG Helldy Agustian: Jangan dzalim yaaa..
“Tapi secara angka dibelanja juga naik dari Rp3,2 miliar sekarang di 2024 naik ke Rp3,3 miliar. Jadi hampir 100 miliar kita naik belanjanya,” tuturnya.
Pihaknya juga mengaku masih mengandalkan dana transfer untuk menambah pendapatan daerah seperti dana bagi hasil dan bantuan keuangan Pemprov Banten.
“Dari sisi pendapatan lainnya itu ada dana transfer dari pusat. kita masih ketergantungan terhadap dana transfer baik itu yang dari pusat dan dari provinsi seperti Bangub,” paparnya. ***


















