BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meninjau pembangunan Jembatan Bogeg di Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Minggu 21 November 2021.
Saat ini proyek pembangunan fly over atau Jembatan Bogeg yang melintasi Jalan Tol Tangerang-Merak itu sudah mencapai 64 persen.
“Sekarang sudah terpasang semua,” ungkap Gubernur Bantem WH di sela-sela peninjauan.
Baca Juga: Dilema Mengajar di Masa Pandemi COVID-19, Antara Idealisme dan Realitas
Ia menuturkan, Pemprov Banten menargetkan Jembatan Bogeg sudah selesai di akhir tahun 2021. Pada awal tahun 2022, jembatan ini sudah siap digunakan untuk memperlancar mobilitas masyarakat.
“Luar biasa lebarnya,” tambahnya.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengungkapkan, Jembatan Bogeg dibangun untuk memperlancar akses perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Asyik, Bonus Atlet Kota Serang Peraih Medali PON Papua Bakal Cair
“Kalau akses perekonomian masyarakat sudah baik, maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” ungkap Arlan.
“Selama ini Jembatan Bogeg menjadi salah satu simpul kemacetan dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi,” imbuhnya.
Dipaparkannya, kemacetan terjadi dikarenakan tingginya tingkat mobilitas masyarakat, namun tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai.
Dikatakan Arlan, pihaknya ingin pastikan, agar masyarakat Banten bisa menikmati buah pembangunan yang dilakukan Pemprov Banten.
Tidak ada lagi kemacetan yang terjadi di sekitar jembatan Bogeg. Ia juga optimistis bahwa pembangunan Jembatan Bogeg itu akan selesai tepat waktu di akhir tahun 2021.
Masih menurut Arlan, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten sangat fokus pada persoalan infrastruktur seperti jembatan dan jalan.
Baca Juga: Videonya Viral Pelajar Bawa Sajam Diburu Polisi
Menurutnya, hal itu dilalukan karena keduanya sadar bila sektor itu merupakan pondasi utama dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Saat ini jalan yang jadi kewenangan Provinsi sudah 98 persen dalam kondisi bagus, termasuk juga jalan Kabupaten dan Kota yang ditingkatkan kewenangannya,” tuturnya.
“Hasil dari kerjasama semua stakeholder itu akhirnya membuahkan hasil dengan meningkatnya perekonomian daerah di tengah Pandemi Covid-19 ini,” tambahnya.
Baca Juga: Wakil Walikota Serang akan Laporkan Wasit Serpong City vs Serang Jaya ke PSSI
Terpisah, General Affair PT. Pembanguan Perumahan (PP) Tbk Surya mengatakan, pada progres fisik pembangunan Jembatan Bogeg ini sudah mencapai 64 persen.
Dengan pekerjaan inti yang sudah selesai dilakukan yakni pemasangan box girder di atas jalan Tol Tangerang-Merak tepatnya di KM 69+200 hingga KM 69+400.
“Insya Allah, kami pastikan akan bisa selesai sesegera mungkin,” katanya.
Baca Juga: Chip Gratis Hingga 500M, Berikut Kode Penukaran Higgs Domino Island 22 November 2021 Terbaru
Lebih jauh Surya mengatakan, pada saat pemasangan box girder di atas tol Tangerang-Merak, pihaknya memberlakukan rekayasa arus lalu lintas di dalam Tol Tangerang-Merak yang berkoordinasi dengan PT MMS selalu pengelola tol.
“Box Girder ini kan panjang ukurannya. Jadi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan maka diberlakukanlah rekayasa lalu lintas,” ucapnya.
Seperti diketahui, Pemprov Banten menganggarkan Rp165 miliar untuk pembangunan Jembatan Bogeg.
Baca Juga: Profil Habib Bahar, Pendiri Majelis Pembela Rasulullah SAW yang Baru Bebas Dari Lapas
Jembatan Bogeg akan menjadi ikon baru Provinsi Banten setelah Kawasan Banten Lama dan Banten International Stadium.
Hal itu diperkuat dengan penggunaan ornamen khas Banten seperti Batik Banten dan juga ukiran motif Mandalika pada sisi-sisi Jembatan Bogeg.
Sehingga, setiap orang yang melintasi Jembatan Bogeg itu akan mendapatkan kesan khusus dengan kebudayaan dan peradaban Banten.
Baca Juga: Pasca Hujan Deras di Pandeglang, Satu Bangunan TK dan Saluran Irigasi Ambruk
Jembatan Bogeg berada di ruas Jalan Syech Nawawi Al-Bantani yang menghubungan Jalan Raya Jakarta di Pertigaan Parung menuju Jalan Raya Pandeglang di Perempatan Palima, Kota Serang.
Jembatan Bogeg diharapkan mampu mengurai bahkan menghilangkan kemacetan yang selama ini terjadi di lokasi itu akibat ukuran jembatan yang kecil dan hanya mampu dilalui satu mobil besar.
Nantinya, pada jembatan dengan panjang 78 meter dan lebar 33 meter itu akan ada 8 lajur jalan. Setiap arahnya terdiri dari 4 lajur. ***

















