BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan pentingnya penanganan stunting sebagai upaya mewujudkan sumber daya manusia atau SDM yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui program Gerakan Orangtua Cegah Stunting atau GENTING, Andra Soni berkomitmen untuk mencapai target nol persen penderita stunting di Banten.
Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan peran aktif masyarakat.
“Salah satu caranya, kita harus menyosialisasikan sebaik-baiknya program-program pencegahan stunting. Tapi itu semua tidak akan pernah berhasil jika kita tidak berkolaborasi. Maka kita harus melawan dan tidak boleh membiarkan stunting,” kata Andra, Senin, 24 April 2025.
Baca Juga: Kendaraan Dinas Tua Milik Pemprov Banten Bakal Difungsikan untuk Razia Gelandangan dan Pengemis
Andra mengatakan, gerakan bersama ini perlu dimulai dari keluarga sebagai gerbang utama dengan memberikan asupan gizi yang cukup sejak awal kehidupan anak.
“Sebagai orang tua, kita diberi amanah. Maka kita wajib memberi nutrisi yang baik agar anak sehat secara fisik dan intelektual,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber gizi.
Seperti di wilayah pesisir seperti Panimbang misalnya, kata Andra, ikan bisa menjadi sumber protein utama yang murah dan bergizi.
“Meski bapak dan ibunya mungkin sudah bosan makan ikan, yang penting anak-anak dan ibu hamil harus diisi makanan yang bernutrisi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina turut menyampaikan bahwa pemenuhan gizi, pemeriksaan kesehatan, dan pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam mencegah stunting, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia.
“Bagaimana anak-anak kita atau ibu hamil serta lansia dapat terus menjaga kesehatannya dengan baik, di antaranya dengan memperhatikan pola hidup yang sehat,” ucapnya.***