BANTENRAYA.COM – Sekarang ini sudah memasuki bulan Rabiul Akhir. Awal Rabiul Akhir ditetapkan pada, Kamis 27 Oktober 2022.
Rabiul Akhir atau Rabi‘uts Tsani merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah.
Tahukah kamu kenapa dinamakan bulan Rabiul Akhir? Tahukah siapa pencetus nama bulan Rabiul Akhir?
Dikutip dari lampung.nu.or.id, asal usul penamaan bulan Rabiul Akhir adalah Kilab bin Murrah.
Kilab bin Murrah adalah buyut kelima Rasulullah SAW.
Baca Juga: UPDATE Korban Tragedi Halloween Party Itaewon, 151 Orang Meninggal Dunia dan 355 Dilaporkan Hilang
Penamaan bulan Rabiul Akhir itu tidak terlepas dari peristiwa alam musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab.
Pada zaman jahiliyah, bulan Rabiul Akhir ini disebut dengan bulan Wubshan atau Wabshan. Sementara bulan Rabiul Awal disebut dengan bulan Khawwan atau Khuwwan. Sedangkan bulan Jumadil Ula disebut dengan al-Hanin.
Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah. Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun disematkan kepada dua bulan terjadinya musim tersebut, yang sekarang dikenal dengan nama Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.
Selain menjadi nama bulan, kata rabi‘ juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal (musim semi pertama), shaif (musim panas), qaizh (puncak musim panas), al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua), kharif (musim gugur), dan syitha (musim dingin).
Baca Juga: Tagar Gay Jogja Mendadak Tranding Twitter, Ada Apa?
Masyarakat Arab sendiri selalu mengawali penyebutan nama ini dengan kata syahr yang berarti “bulan”. Sementara pengucapannya bisa dua versi, yaitu syahru rabi‘in al-akhir, bisa juga syahru rabi‘il akhir, dengan idhafat.
Itulah sejarah singkat tentang nama bulan Rabiul Akhir. Semoga bermanfaat. *