BANTENRAYA.COM – Malam Idul Fitri dianjurkan umat islam dunia untuk memperbanyak takbir kepada Allah.
Hal itu menjadi salah satu cara menyambut datangnya hari kemenangan dimana manusia yang berpuasa kembali mendapatkan fitri atau suci.
Membaca takbir juga menjadi salah satu cara mengagungkan Allah yang telah memberikan kemenangan kepada setiap umat Islam yang beriman dan taat menjalankan perintah-Nya.
Baca Juga: Umat Muslim Dianjurkan Membaca Takbir saat Malam Idul Fitri, Ini Nilai Ibadahnya..
Membaca takbir sangat baik dilakukan umat islam, apakah dilakukan di rumah, masjid atau dalam perjalanan bagi mereka yang sedang pulang ke kampung halaman.
Hal itu karena tidak ada ketentuan yang mengharuskan takbir dibaca di masjid, sehingga siapa saja dan dimana saja dianjurkan untuk bertakbir sebanyak 3 kali secara berulang.
Tidak hanya takbir saja, menurut Imam An-Nawawi Banten, takbir juga ditambahkan dzikir yang diucapkan Rasullah atas kemanangan melawan orang kafir.
Baca Juga: Spesial Idul Fitri! Kode Penukaran Higgs Domino Island 2 Mei 2022, Dapatkan Chip Gratis Hingga 60B
Sebagaimana, sebelumnya menurut sejarah saat idul fitri umat islam menang melawan kafir Quraisy dalam Perang Badar di tahun 2 Hijriyah.
Dikuti BantenRaya.Com dari portal islam.nu.or.id pada Minggi 1 Mei 2022, takbir dilafalkan sebanyak kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi Banten dalam kitab Al – Majmu, Syahrul Muhadzdzab.
Baca Juga: 760 Ribu Lebih Pemudik Menuju Pulau Sumatera
Berikut kalimatnya atau lafalnya:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar,
Allāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
Baca Juga: Arti dari Taqabballahu Minna Wa Minkum, Kalimat yang Sering Diucapkan Saat Lebaran Idul Fitri Tiba
Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Baca Juga: 25 Link Twibbon Lebaran 2022 atau Idul Fitri, Desain Keren dan Unik Cocok Dijadikan Foto Profil WA
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”
Baca Juga: PENTING! Begini Bacaan Bilal Pada Shalat Idul Fitri 1443 H, Singkat dan Mudah Dihapal
Sementara lazimnya dibaca masyarakat hanya intinya saja tanpa doandzikir juga tidak apa-apa.
Imam An-Nawawi menjelaskan sifat takbir pada malam dan hari raya. Imam An-Nawawi menyebut tiga takbir berturut-turut yang dikutip dari Imam As-Syafi‘i dan ulama syafiiyah
صفة التكبير المستحبة الله اكبر الله اكبر الله اكبر هذا هو المشهور من نصوص الشافعي في الام والمختصر وغيرهما وبه قطع الاصحاب
Artinya, “Sifat takbir yang dianjurkan, ‘Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.’ Ini (takbir 3 kali) yang masyhur dari nash Imam As-Syafi’i dalam Kitab Al-Umm, Al-Mukhtashar, dan selain keduanya. Sifat ini yang dipegang ulama ashab,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 42).
Baca Juga: Link Twibbon Ucapan Idul Fitri 1443 Keluarga Besar Disdikpora Pandeglang
Adapun berikut ini adalah penjelasan Imam An-Nawawi terkait lafal takbir yang lazim dibaca oleh masyarakat.
قال صاحب الشامل والذي يقوله الناس لا بأس به أيضا وهو الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Artinya, “Penulis Kitab As-Syamil mengatakan, lafal takbir yang dibaca masyarakat selama ini tidak masalah, yaitu ‘Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu,’” (Lihat Imam An-Nawawi, 2010 M: V/42-43).
Baca Juga: Tok! Lebaran Idul Fitri 1443 H Jatuh Pada 2 Mei 2022
Sebagian ulama mazhab As-Syafi’i menambahkan lafal takbir berdasarkan pandangan Imam As-Syafi’i pada qaul qadim
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا اللهُ اَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا وَالحَمْدُ للهِ عَلَى مَا أَوْلَانَا وَأَبْلَانَا
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, Allāhu akbar ‘alā mā hadānā, wal hamdu lilāhi ‘alā mā awlānā wa ablānā. Artinya, “Allah maha besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Allah maha besar atas hidayah-Nya kepada kita. Segala puji bagi Allah atas nikmat dan ujian-Nya untuk kita.”
Baca Juga: Airlangga : Pemerintah Komitmen Tingkatkan Taraf Hidup Para Buruh
Demikian takbir yang biasa dilafalkan umat islam didunia sebagaimana disampaikan Imam An-Nawawi dikutip dari Imam Syafii.
Semoga Allah memberikan kemanangan dan seluruh umat islam menuju fitri dan kembali terlahir suci. ***
Tinggalkan Balasan