BANTERAYA.COM – Pengepungan dan pengeboman yang dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap Ukraina telah memasuki hari ke-11 perang.
Rusia terus menggencarkan pengepungan dan pengeboman sehingga mengakibatkan sekitar ratusan ribu orang di kota pelabuhan Mariupol selatan terperangkap tanpa pasokan makanan dan air.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dikutip bantenraya.com melalui situs Reuters mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengancam kehidupan warga Ukraina.
“Mereka membom kehidupan dari segala sesuatu yang bergerak,” ucpak Volodymyr Zelenskiy.
Baru-baru ini juga serangan udara Rusia sempat menghancurkan sebuah pabrik roti di Ukraina Utara pada Senin 7 Maret 2022.
Serang udara yang dilancarkan oleh Rusia yang mengenai sebuah pabrik roti menewaskan sekitar 13 warga sipil.
Namun menurut keterangan Reuters bahwa tim mereka belum dapat memberifikasi serangamn terhadap toko roti tersebut.
Hanya dari laporan layanan darurat setempat mengatakan ditemukan mayat sedikitnya 13 warga sipil dari puing-puing setelah dihantam serangan udara yang dilakukan oleh Pasukan Rusia.
“Toko roti dihilangkan. Dan ini terjadi di berbagai kota,” terang Zelenskiy saat berbicara dengan kelompok Yahudi di Amerika Serikat melalui Zoom.
Baca Juga: Marshel Widianto Terancam Kena Sanksi Usai Unggah Foto Membelakangi Menara Eiffel, Kok Bisa?
Pada kejadian yang menghancurkan toko roti terdapat 30 warga sipil yang saat itu berada di sana, hanya 5 orang yang berhasil diselamatkan.
Tetapi, dari Rusia sendiri membantah bahwa mereka menargetkan kepada warga sipil.
Peperangan antara Rusia dan Ukrainan telah memakan korban sebanyak 143 orang sejak Rusia memulai invasinya.
Kota timur Kharkiv, selama sehari terakhir ini setidaknya 10 orang tewas diakibatkan invasi yang dilakukan oleh Rusia.
Selain itu di sebelah barat ibukota Kyiv, tepatnya di Makariv telah terjadi pemogokan massal.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada 1,7 juta pengungsi melarikan diri melintasi perbatasan dari serangan Rusia di Ukraina.
Invasi Rusia terhadap Ukraina masih saja terus berlanjut.
Akan tetapi sebuah kemajuan terlihat dari adanya pembicaraan antar Kyiv dan Moskow, yang disebut akan sedikit meredakan konflik.(***)