BANTENRAYA.COM – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa, ekspansi jalur Transjabodetabek tidak akan mengganggu layanan Transjakarta yang telah beroperasi di dalam kota.
Pernyataan ini disampaikannya menyusul keluhan masyarakat mengenai perubahan ukuran bus dan kekhawatiran berkurangnya armada di beberapa koridor.
“Nggak benar bahwa pembukaan jalur-jalur ini mengurangi jalur yang ada di dalam kota,” kata Pramono, dikutip bantenraya.com dari laman resmi beritajakarta.go.id, Jumat, 13 Juni 2025.
Baca Juga: Simak Berikut Aturan SPMB 2025 Serentak Jenjang SD dan SMP Se-Kota Cilegon
Pramono menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah memperluas jangkauan layanan Transjabodetabek ke berbagai wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Cianjur.
Namun, ia memastikan bahwa, pengembangan tersebut tidak akan dilakukan dengan mengorbankan pelayanan bagi warga Jakarta.
Disampaikan Pramono, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah diarahkan untuk memastikan keseimbangan distribusi armada, agar pelayanan Transjakarta di dalam kota tetap optimal.
Baca Juga: Belanja Pengadaan Pemprov Banten Capai 5,3 T, Wagub Minta Gak Boleh Ada Proyek Titip-Titip
“Kami mempersiapkan dulu lebih matang untuk bagaimana perluasan ini bisa dilakukan,” ujarnya.
Pramono juga mengungkapkan bahwa, antusiasme masyarakat terhadap rute-rute baru sangat tinggi.
Salah satunya, kata dia, terlihat pada rute PIK 2–Blok M yang kini mencatat lebih dari 5.000 penumpang per hari, bahkan mencapai 6.000 saat akhir pekan.
Baca Juga: Miris! Kabupaten Serang Timbun Sampah 1.290 Ton per Hari, Mayoritas dari Rumah Tangga
“Dulu kita hanya rancang maksimum 2.000. Sekarang rata-rata di atas 5.000. Bahkan kemarin hari libur di atas 6.000 penumpang,” ungkapnya.
Dalam rangka mendukung penggunaan transportasi umum lintas wilayah, Pramono menerangkan jika, Pemprov DKI mengalokasikan subsidi sebesar Rp11.500 untuk setiap penumpang Transjabodetabek.
Dengan harga tiket Rp15.000, masyarakat hanya perlu membayar Rp3.500 per perjalanan.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Anak, Janda di Kota Serang Nekat Jualan Sabu
“Jadi, sekarang ini kita setiap orang kita subsidi itu Rp11.500. Karena memang harga transportasi di Jabodetabek itu harusnya tiketnya Rp15.000,” jelasnya.
Lebih jauh Pramono juga menyampaikan bahwa, saat ini tengah dikaji usulan dari pihak swasta terkait kebijakan penggunaan transportasi umum setiap hari Rabu.
Menurutnya, keterlibatan sektor swasta dalam perubahan perilaku transportasi warga dapat mempercepat peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan massal.
Baca Juga: GRATIS! 3 Link Poster Peringatan Hari Donor Darah Sedunia 2025, Desain Keren dan Kece
“Bahkan sekarang ini ada permintaan dari pihak swasta. Apakah kemudian sudah saatnya swasta pada hari Rabu juga naik kendaraan transportasi publik. Saya sedang kaji untuk itu,” pungkasnya.***