BANTENRAYA.COM – Setelah melalui musim kemarau yang berkepanjangan atau El Nino, saat ini beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan.
Datangnya musim penghujan sudah mulai dirasakan dimana sejumlah daerah di wilayah Provinsi Banten diguyur hujan lebat bahkan hingga munculnya angin puting beliung.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat turut mewaspadai akan terjadinya bencana hidrometeorologi pada musim penghujan.
Baca Juga: Penamaan Museum Rumah Dinas Walikota Cilegon Diminta Tak Berbau Kepentingan Golongan
Adapun musim penghujan sendiri diprediksi diprediksi sudah mulai terjadi di bulan November ini.
“Setelah beberapa lama kita dilanda kemarau atau El Nino, saat ini kita sudah mulai masuk ke musim hujan,” ujarnya kepada wartawan, Senin 6 November 2023.
“Tapi, saya meminta agar masyarakat turut waspada akan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor,” katanya.
“Karena, setelah lama tidak hujan, tanah kita ini menjadi retak, dan itu memungkinkan untuk terjadinya bencana-bencana hidrometeorologi tersebut,” ungkapnya.
Al Muktabar mengungkapkan, dalam menghadapi musim penghujan yang menurut prediksinya akan terjadi sampai pada awal tahun 2024 mendatang.
Ia juga mengaku telah memberikan instruksi kepada BPBD Provinsi Banten agar melakukan tindakan antisiapasi dengan mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
“Dilakukan persiapan-persiapan baik itu dalam segi peralatan, juga pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan terjadi bencana. Seperti misal di Lebak dan Pandeglang,” ungkapnya.
Lebih lanjut Al Muktabar juga turut mengatakan bahwa, pihaknya telah mempersiapkan anggaran dalam bentuk belanja tidak terduga (BTT) untuk antisipasi menghadapi musim penghujan.
“Ada (anggaran), kita ada BTT yang telah dipersiapkan untuk semisal apabila nanti ada terjadi hal hal yang tidak kita duga selama musim hujan ke depan,” jelasnya.
Lebih jauh Al Muktabar menuturkan, pihaknya juga turut meminta agar masyarakat dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi musim hujan.
Baca Juga: VIRAL Rudal Iron Dome Israel Jatuh Dekat Pemukiman Warga, Bukan ke Palestina
Selain itu, lanjutnya, membersihkan lingkungan dan saluran air juga diimbau oleh Al Muktabar agar dilakukan sehingga drainase air tidak tersumbat.
“Kabel-kabel atau hal yang berhubungan dengan kelistrikan itu harus diperhatikan,” paparnya.
“Kemudian selokan atau saluran air itu perlu juga untuk dibersihkan, agar nanti apabila air hujan turun, tidak tersumbat dan menyebabkan banjir,” ujarnya.
Baca Juga: Profil Fuja Fauziah Manager Toko yang Tilap Uang Rp1,3 Miliar, Hedon dan Suka Pamer Liburan
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, pihaknya telah melakukan apa yang menjadi instruksi dari Pj Gubernur.
Ia mengungkapkan, BPBD Provinsi Banten telah melakukan pemetaan akan daerah-daerah yang rawan bencana dan juga mempersiapkan mitigasi bencana yang mungkin akan terjadi selama musim hujan.
“Kita akan selalu siap siaga menghadapi musim hujan, daerah-daerah yang rawan akan terjadi bencana juga telah dilakukan pemetaan, dan alat-alat juga kita sudah disiapkan,” katanya.
Nana menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, BPBD Provinsi Banten telah mencatat sebanyak 125 kecamatan yang dianggap berpotensi mengalami banjir pada musim penghujan.
“Ada sekitar 125 kecamatan yang terbagi di delapan Kabupaten/Kota se Provinsi Banten,” tuturnya.
“Paling banyak ada di wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak,” jelasnya.
Baca Juga: Tutorial Instagram Wrapped 2023 yang Viral di TikTok, Bisa Lihat Stalker yang Sering Cek Profilmu!
Lebih jelas Nana merinci, dari 125 kecamatan yang rawan akan terjadi banjir, diantaranya adalah 22 kecamatan di Kabupaten Tangerang.
19 kecamatan di Kabupaten Serang, 20 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, dan 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.
Kemudian, sebanyak 13 kecamatan di Kota Tangerang, 13 kecamatan di Kota Tangerang Selatan, 7 kecamatan di Kota Cilegon, dan 3 kecamatan di Kota Serang.
Baca Juga: Wajib Nonton! 3 Fakta Menarik Film Sijjin yang Bikin Merinding, Tayang di Bioskop 9 November 2023
“Paling banyak itu daerah rawan banjir ada di Kabupaten Lebak. Sedangkan untuk daerah rawan longsor itu ada 12 kecamatan di wilayah Pandeglang,” ungkapnya.
“14 kecamatan di Lebak, satu kecamatan di Kota Serang, dan dua kecamatan di Kabupaten Serang,” tuturnya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Al Muktabar, dirinya turut mengimbau agar masyarakat menjadi lebih waspada dan mengantisipasi akan terjadi yang mungkin terjadi selama musim hujan. (mg-rafi) ***