BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo dianggap berhasil menjalankan 100 hari program kerja saat keadaan sedang efisiensi dan defisit anggaran.
Pengamat Ekonomi Politik Banten yang juga Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Syaiful Bahri mengatakan, pelaksanaan 100 hari program kerja Robinsar-Fajar dinilai sangat baik meskipun ada beberapa program yang masih on progress.
“Di mata saya sebagai pengamat, indikatornya tentu sangat baik karena hampir semua program janji kampanye pada 100 hari sudah dilaksanakan dengan baik,” katanya kepada Banten Raya, Minggu 22 Juni 2025.
Menurutnya, kejujuran dan transparansi kepemimpinan Robinsar-Fajar kepada publik perlu diapresiasi oleh seluruh masyarakat Kota Cilegon.
“Yang perlu diapresiasi oleh publik yaitu kejujuran dan transparansi keduanya meskipun ada program yang sedang on progres, ini tentu perlu diapresiasi ya,” tuturnya.
Baca Juga: Menu Makanan Sehat di Tengah Cuaca Ekstrem, Makan Ini Agar Daya Tahan Tubuh Kuat
Ia mengungkapkan, Pemkot Cilegon mengalami keterbatasan anggaran dalam 2 hal.
“Di saat seluruh pemerintah di Indonesia ada tantangan anggaran karena sedang efisiensi, Kota Cilegon mengalami defisit, tapi Robinsar-Fajar mampu dan telah bekerjasama dengan beberapa stakeholder,” jelasnya.
Pemkot Cilegon pada masa kepemimpinan Robinsar-Fajar termasuk dalam kategori aktif, kolaboratif, dan tak hanya mengandalkan APBD.
“Tata kelola pemerintah saat ini aktif dan kolaboratif, rata-rata kepala daerah berpangku pada APBD tapi Robinsar-Fajar tidak selalu mengandalkan itu,” ucapnya.
Ia menyampaikan, keduanya telah berkomitmen untuk melakukan penataan wajah Kota Cilegon dengan merenovasi beberapa fasilitas umum.
“Sekarang sudah mulai direnovasi sedikit demi sedikit dan ada beberapa tempat baru seperti adanya tempat sampah di seluruh jalan protokol Kota Cilegon, Taman
Simpang, dan ada beberapa lainnya,” pungkasnya. (***)