BANTENRAYA.COM – Dindikbud Kota Cilegon bersiap untuk menerapkan Kurikulum Deep Learning yang sudah dimatangkan kajiannya.
Di mana, Dindikbud Kota Cilegon juga memastikan akan diterapkan ke semua sekolah baik negeri dan swasta.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila menyatakan, memastikan Kurikulum Merdeka akan disesuaikan dengan Kurikulum Deep Learning yang akan diterapkan di semua sekolah baik SD maupun SMP.
Baca Juga: 80 Kebakaran Terjadi di Lebak Sepanjang 2024, Kerugian Tembus Rp3,7 Miliar
“Yah sekarang Kurikulum Merdeka akan disesuaikan menjadi Kurikulum Deep Learning sesuai kebijakan Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah),” katanya, Senin 3 Februari 2025.
Di mana, imbuh Heni, dalam pelaksanaan akan ada pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Kurikulum ini juga dikenal sebagai Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning.
Baca Juga: DPRD Banten Sentil Aturan Pembelian Gas LPG 3 Kg, Jadi Biang Kerok Kelangkaan dan Antrean Panjang
“Ini akan menerapkan pembelajaran dengan 3 pilar yakni Mindful Learning, Meaningful Learning, Joyful Learning,” ujarnya.
Selain kurikulum yang disesuaikan, lanjut Heni, untuk penerimaan murid baru juga yang sebelumnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berganti istilah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
“Ini secara teknis tidak akan banyak berubah. Hanya nanti para siswa disesuaikan dengan domisili bukan lagi zonasi atau jarak,” jelasnya.
Kepala Singapore International School (SIS) Cilegon Fidya Haryana menyatakan, pihaknya akan ikut serta dengan kurikulum yang pemerintah tetapkan. Termasuk jika nanti ada lagi soal ujian nasional yang diterapkan.
“Kami akan ikut apa yang menjadi kebijakan. Dimana, jika ada ujian kami juga setuju untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa selama pembelajaran,” ujarnya.
Meski, jelas Fidya, di SIS Cilegon sebagai sekolah internasional juga menerapkan selain kurikulum pemerintah juga kurikulum internasional.
Baca Juga: Indosat dan AlonOS Manfaatkan AI Untuk Genjot Sektor Pariwisata hingga Ketahanan Pangan
“Di kami ada dua kurikulum yakni yang menjadi kebijakan pemerintah dan kurikulum internasional,” pungkasnya. ***