BANTENRAYA.COM – Ketua DPRD Kota Cilegon menyebutkan ada 12 permasalahan pembangunan yang harus dilakukan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD Kota Cilegon Tahun 2026.
Di mana, 12 permasalahan tersebut 5 menjadi urusan pemerintahan wajib karena merupakan pelayanan dasar, dan 7 lainnya yakni Permasalahan pembangunan terhadap urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
Untuk 5 permasalahan yakni Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Sosial.
7 lainnya yakni Tenaga Kerja, Lingkungan Hidup, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Perhubungan, Koperasi UMKM, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata serta terakhir Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga.
Dalam hal pelayanan kesehatan, Ketua DPRD Kota Cilegon Rizki Khairul Ichwan juga memberikan sorotan khusus. Dimana, pelayanan harus lebih humanis kepada masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Banten dan MUI Banten Sinkronkan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
“Harus ada optimalisasi program UHC dan penambahan kuota BPJS PBI. Lalu pemenuhan alat-alat kesehatan yang canggih dan mumpuni, puskesmas 24 jam dalam seminggu, perhatian lebih kepada kesehatan masyarakat terdampak TPSA Bagendung, perbaikan SOP di RSUD Panggung Rawi agar lebih humanis,” katanya saat memberikan pokok pikiran DPRD Kota Cilegon dalam Rapat Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Cilegon Tahun 2025 di Aula DPRD Kota Cilegon, Jumat 27 Desember 2024.
Disisi lain, soal pendidikan, papar Rizki, pendidikan dan kebudayaan menjadi aspirasi masyarakat, perlu adanya pemenuhan kebutuhan terhadap sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan, beasiswa tidak mampu untuk SD, SMP dan SMA.
“Serta program wajib mengaji setelah maghrib, pembangunan sekolah baru, pelaksanaan program makan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Rizki menegaskan, dalam RKPD Kota Cilegon 2026 diharapkan bisa menghasilkan RKPD yang berkualitas, serta menunjang terhadap pencapaian target, program dan kegiatan.
“Selamat berdiskusi dan semoga menghasilkan RKPD yang berkualitas,” pungkasnya. ***