BANTENRAYA.COM – Pengurus Wilayah (PW) Masyarakat Ekonomi Syariah (Mes) Banten menggelar silaturahmi pengurus wilayah dan pengurus daerah se-Banten.
Dalam silaturahmi tersebut juga digelar diskusi sesi I bertema Digitalisasi Investasi Syariah di Bursa Efek Indonesia Inovasi dan sesi II yakni Teknologi Keuangan Syariah di Indonesia.
Ketua Umum PW Mes Banten yang juga salah satu Direktur PT Krakatau Steel Agus Nizar Vidiansyah menyampaikan, adanya diskusi tersebut, adalah bagian dari mendukung ekonomi syariah untuk terus tumbuh dan berkambang.
Terlebih dalam beberapa aspek yakni membina UMKM, mendorong industri halal, menguatkan institusi keuangan syariah dan mendorong pelaku ekonomi syariah terlibat dalam setiap investasi yang masuk ke daerah.
“Ini menjadi bagian dari bagaimana peran Mes Banten, paling tidak ada beberapa hal yang menjadi fokus yakni membina UMKM, mendorong industri halal, menguatkan institusi keuangan syariah, mendorong pelaku ekonomi terlebat pada setiap investasi yang masuk di daerah. Ada keterlibatan umat dalam investasi tersebut,” jelasnya, Kamis 22 Agustus 2024.
Baca Juga: Pemprov Klaim Musim Panen di Banten Minim Puso
Selain semua dilakukan secara syariah, Nizar panggilan akrab Agus Nizar Vidiansyah menambahkan, juga harus sesuai secara gaya bisnis, misalnya dengan kemajuan zaman dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan bisnis,
“Pasar kita (ekonomi syariah-red) sangat besar, tapi sekarang sudah digital tidak boleh ada gagap teknologi, sesuai terhadap kebutan bisnis. Artinya institusi keuangan syariah harus ikut.
UMKM dan industri halal jangan hanya bermain dalam pasar kumuh (kecil-red). Tapi harus bisa besar dan menjadi bola salju, sehingga ekonomi syariah besar dan yang berinvestasi akan melibatkan pelaku ekonomi syariah,” ungkapnya.
Perwakilan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Banten yang juga Kepala Dinas dan Kearsipan (DPK) Daerah Kota Cilegon Ismatullah Syihabudin menyatakan, dirinya berharap ekonomi syariah mampu berkembang dengan berbagai inovasi yang diberikan. Sebab, sebenarnya potensinya sangat besar.
Tingga inovasi yang harus dilakukan juga sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca Juga: Kelompok 72 KKM Uniba Bantu Program Stunting di Lebak
“Jika eranya adalah digitalisasi, maka tentu harus diikuti. Jangan sampai pelaku ekonomi syariah ini malah tertinggal. Artinya sekarang sudah banyak tinggal potensinya digali,” pungkasnya. (***)