BANTENRAYA.COM – 29 rumah milik warga dan 1 mushala di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak rusak usai dilanda bencana pergerakan tanah.
Diketahui, bencana pergerakan tanah yang terjadi pada Senin 29 Januari 2024 bukan kali pertama terjadi.
Bencana pergerakan tanah juga pernah terjadi pada 2019. Sebanyak 115 rumah terdampak dan telah direlokasi Pemkab Lebak. Namun ada sebagian warga tidak terdampak yang menolak.
Baca Juga: Jangan Cuma Jago Kandang, Produk UMKM Cilegon Didorong Bisa Tembus Pasar Ekspor
Salah satu warga setempat Mimin mengatakan, bencana pergerakan tahan sudah terjadi beberapa tahun lalu. Namun, kejadian sekarang adalah yang paling parah.
“Ketakutan mah iya, pasca kejadian kemarin, dari depan teras sampai dapur, tiga kamar juga terdampak, retak akibat pergerakan tanah,” katanya kepada Bantenraya.com, Selasa 30 Januari 2024.
Ia mengungkapkan, saat rumah mengalami kerusakan seperti tembok yang retak. Untuk mempertahan rumah agar tidak roboh, pemilik terpaksa menopang tembok rumah dengan kayu.
“Kaya dihantui rasa bahaya ya, apalagi sekarang musim hujan, khawatir rumah roboh,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama menjelaskan, bencana pergerakan di Kampung Jampag pernah juga terjadi pada tahun 2019.
“Sebanyak 115 rumah terdampak dan telah direlokasi oleh Pemkab Lebak,” ungkapnya.
Baca Juga: MIRIS! Satu Keluarga di Kabupaten Lebak Hidup Serba Kekurangan dan Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah
“Namun sebagian warga yang saat itu tidak terdampak menolak direlokasi, nah sekarang terjadi lagi ada sekitar 29 rumah milik warga yang terdampak, dan 1 mushala,” jelasnya.
Febby menuturkan, akan segera menindaklanjutinya dengan melakukan koordinasi kepada pimpinan, untuk membantu beberapa rumah yang mengalami kerusakan.
“Dulu sudah kami petakan dan kami usulkan termasuk yang tidak terdampak pada tahun 2019. Hanya yang tidak terdampak menolak relokasi, tahun 2021 kini rumahnya rusak,” tuturnya.
Baca Juga: Anies Baswesan Naik Vespa Sejak Masih Sekolah, Begini Awal Mula Ceiritanya
“Soal menanggulanginya seperti apa, kami diskusikan dan bakal koordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan,” pungkas Febby.