BANTENRAYA.COM – Kabar mengejutkan datang mengenai dua anak yang sepenuhnya menyerahkan ayah mereka ke Griya Lansia.
Namanya Pak Totok, beliau adalah seorang ayah yang diserahkan sepenuhnya ke Griya Lansia Malang oleh kedua anaknya.
Ternyata dua anak yang tega menyerahkan ayahnya ke Griya Lansia Malang itu punya alasan tersendiri, simak terus untuk mengetahui jawabannya.
Baca Juga: Anies Baswedan Kena Tampar Saat Kampanye: Paspampresnya mana?
Informasi mengenai seorang kepala keluarga yang dititipkan ke Griya Lansia ini diunggah melalui akun TikTok @gl.husnulkhatimah pada 26 Desember 2023.
Konten tersebut menciptakan perdebatan di kalangan warganet atas keputusan yang kontroversial ini.
Dalam video yang diunggah, terlihat pernyataan tertulis dari dua anak tersebut yang menyatakan bahwa mereka tidak bersedia merawat ayahnya.
Lebih mengejutkannya, bahkan meminta agar tidak memberi kabar dan langsung dikubur saja jika ayah mereka meninggal.
Pernyataan ini kemudian dituangkan dalam surat pernyataan di atas materai dan ditandatangani oleh dua saksi.
“Pak Totok tidak punya rumah, tinggal di Rusunawa Bandarejo Sememi Surabaya, numpang di kerabatnya. Ia sesungguhnya terlantar karena anaknya tidak peduli,” demikian tulisan dalam caption pada akun TikTok tersebut.
Alasan mereka untuk tidak merawat ayahnya disebutkan dalam video bahwa ketika mereka masih kecil, ayah mereka mengabaikan mereka.
Namun, di balik penuturan mereka, terlihat dalam video seorang ayah yang digendong oleh petugas Griya Lansia Malang.
Konten ini memicu perdebatan di antara warganet yang memiliki pandangan berbeda.
Baca Juga: 331 ODGJ di Kota Cilegon Bisa Ikut Nyoblos Pemilu 2024, Berikut Sebarannya
Beberapa menyatakan bahwa apapun perlakuan ayah terhadap anak, mereka tetap harus merawatnya di hari tua.
Sebaliknya, sebagian warganet lainnya berpendapat bahwa orang yang berbicara seharusnya juga merasakan perasaan diabaikan oleh ayah saat kecil.
Keputusan dua anak ini menciptakan refleksi mendalam di kalangan masyarakat tentang tanggung jawab keluarga terhadap lansia dan bagaimana dinamika keluarga dapat berdampak pada perasaan saling peduli.***