Minggu, 2 November 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Minggu, 2 November 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Kuliah 4.0

Administrator Oleh: Administrator
27 Januari 2022 | 09:43
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Riswanda PhD. Dokumentasi pribadi.

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

Oleh: Riswanda PhD

Karya tulis bestari Tom Nichols berjudul ‘The Death of Expertise’ (Oxford University Press, 2017), bisa jadi merupakan permenungan yang patut dijadikan cerminan kritis zaman media baru atau ‘new media age’, mengutip terma Gunther Kress (2003).

Stadium dimana imaji dan tampilan visual, katakanlah begitu, mengaplus literasi dalam sajian buku. Lebih mengusik dalam buku Nichols sebetulnya adalah frasa sub judul bab ‘Negeri orang-orang sok tahu’. Renungan tentang ‘matinya kepakaran’ dan fenomena abainya masyarakat Amerika Serikat (AS) dewasa ini, dan mungkin juga cerminan orang kebanyakan di tengah banjir informasi.

Pengikut teori konspirasi, khalayak dan mahabintang menjadi saingan sumber pengetahuan bagi para spesialis atau ahli kebidangan tertentu.

Kenapa bisa seperti itu?  Jumlah followers mencorakkan kepercayaan, membentuk apa yang kemudian dianggap benar.

Kesalahkaprahan makna nilai demokrasi terjadi. Patokan kebenaran (ilmiah) menjadi remang. Redupnya daya pikat ahli/ pakar sebagai sumber kekuatan intelektual, dan pemecah masalah publik, dapat mengarah pada pudarnya pegangan kebenaran. 

Lantas kebenaran yang tidak benar sekali pun, asal diikuti banyak pengikut, melalui ritual bersama di ruang maya melahirkan apa yang dianggap benar.

Lalu bagaimana? Saat apa yang umumnya dikenal sebagai knowledge tidak mudah dipahami dan membumi, dan sumber informasi instan menggantikan pegangan ilmu. Maka yang dibutuhkan adalah bagaimana melabuhkan sumber pengetahuan ke dalam relung pikir tiap insan. Sistem pendidikan semestinya diarahkan pada pengembangan keterampilan berpikir.

Menelurkan nalar kritis dapat dimulai dari bagaimana memermak pengetahuan tacit menjadi explicit. Pembeberan bagaimana seseorang meraup pengetahuan, dan kelak mengamalkan kepandaian tersebut di ranah praksis, tentu patut. 

Lebih wajib lagi mendorong tumbuhnya kecakapan cipta pengetahuan baru, benih pengetahuan yang sebelumnya sudah dikuasai. Kemampuan analitik harus dibangun sejalan dengan kemampuan menafsir. Membaca buku textbook dan memaparkan ikhtisar isi buku bacaan misalnya, diiringi latihan membedakan arti dan makna.

Muaranya, tumbuh iklim merenung dan menggali makna, mengkonsepsikan realitas berdasarkan olah pikir ilmiah dan bukan asumsi tak berdasar. Manakala kepakaran menjadi kiprah seseorang, kecakapan berpikir dibutuhkan.

Helicopter view, katakanlah begitu, membentuk kemampuan observasi, mengamati, dan mendalami jenggala informasi yang seolah disediakan era digitial sekarang. Proses ini bisa meleburkan pengetahuan bersumber pengalaman dari seorang tokoh, dengan buah pengetahuan sekuel pendidikan konvensional.
Pembelajaran konvensional umumnya terbatas di dalam kelas.

Di dunia 4.0 saat ini pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu. Begitupun ukuran sebuah kontribusi ilmiah. Kenapa harus terlalu banyak sekat sempit penyertaan atas nama rumah lembaga tertentu? Bukankah capaian wisdom (kebijaksanaan) sumbangsih ilmiah justru pada aspek dimana kebermanfaatan model pikir bermaslahat bagi publik.

Jangan-jangan, bidai parokial seperti ini yang mencetus ‘matinya kepakaran’, meminjam frasa Nichols (2017). Kuliah 4.0 hendaknya bukan hanya diartikan seumpama perjalanan tempuh menggapai selembar dokumen.

Kuliah 4.0 merupakan proses menciptakan pemimpin berkecakapan karsa cipta. Menafsirkan pendidikan berbasis digital tidak pada tumpukan keruwetan teknologi baru plus sejumput beban kewajiban absolut manual — paradoks secara pemaknaan jadinya.

Sebaliknya, dosen 4.0, sebutlah begitu, tidak hanya fokus pada apa yang diajarkan, namun harus fokus juga pada bagaimana mengajarkannya.

Kuliah seharusnya ditujukan untuk menciptakan kompetensi yang diinginkan. Sebentuk aktivitas co-learning penyulut daya pikir lebih luas dan open-mind. Insan berdaya saing unggul (Sorotan Riswanda, 2021, 15 September) bukan sekadar siap kerja dan berujung bisa mengopi dan fotokopi.

Tetapi, siap berkarya dan bernalar kritis. Untuk selanjutnya cukup memiliki ikrar mencapai kepakaran di bidang minat masing-masing. Nusantara memerlukan ahli pada suatu rumpun bidang atau keterampilan khusus, khas dan bila perlu unik, pembeda dari apa yang umumnya bisa ditemukan.

BACAJUGA:

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

8 Mei 2023 | 18:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Kembali membicarakan IKN

27 September 2022 | 17:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

RUU PRT, Lalai Anasir Perlindungan Anak

14 September 2022 | 09:43
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik

Makna Emotif Penataan Kebijakan Sosial

20 Agustus 2022 | 15:49

Seorang insan tamat berpikir kala berpandangan bahwa semuanya telah diketahui — apa yang tersisa untuk dipelajari?

Penulis adalah Associate Professor Bidang Analisis Kebijakan di FISIP Untirta

Editor: Administrator
Tags: Riswandasorotan publikSorotan Riswanda
Previous Post

Film Ben & Jody, Mengangkat Kisah Kerangkeng Manusia Untuk Lahan Kebun Sawit

Next Post

Makin Banyak Pilihan, Koleksi Perpusatakaan Digital iBanten Terus Bertambah

Related Posts

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?
Kampus

Banjir Regulasi, Budaya Kotak Centang, lalu Gosip Kacang?

8 Mei 2023 | 18:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Kembali membicarakan IKN

27 September 2022 | 17:41
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

RUU PRT, Lalai Anasir Perlindungan Anak

14 September 2022 | 09:43
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Makna Emotif Penataan Kebijakan Sosial

20 Agustus 2022 | 15:49
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Melampaui Perbahasan Stunting

2 Agustus 2022 | 09:53
De-generasi Petani: Sorotan Sosial-Politik
Sorotan Riswanda

Hal Ihwal Desain Kesejahteraan Publik

20 Juli 2022 | 06:17
Load More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • Info lowongan kerja PT Lautan Otsuka Chemical

    Lowongan Kerja di Cilegon di PT Lautan Otsuka Chemical Terbaru 2025, Intip Persyaratannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lowongan Kerja Forbis Hotel Kota Cilegon, Terbuka untuk lulusan SMA Ini Posisinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lowongan Kerja Terbaru Tangerang di PT Indofood Fortuna Makmur, Dibutuhkan Operator Produksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang Lagi? Gubernur Banten Beri Jawaban Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Segera Apply! Lowongan Kerja PT CJ Feed and Care Indonesia Penempatan Serang, Terbuka untuk Lulusan SMA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Ngasih Makan Jule Viral, Buntut Julia Prastini Selingkuhi Na Daehoon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peningkatan Status PPPK Paruh Waktu ke Penuh Waktu, Pemkot Serang Manut Kebijakan Kemenpan RB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelantikan Eselon II Pemprov Banten Dijadwalkan Senin 3 November

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusaran Korupsi di PGN, KPK Sita Pipa Sepanjang 7,6 Kilometer di Cilegon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • YLBH Polem Fokus Beri Kemudahan Pendampingan Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

BEM Unival

BEM Unival Dorong Mahasiswa Kritis Lewat Sekolah Advokasi

2 November 2025 | 21:25
Realisasi belanja Kota Serang

Realisasi Belanja Kota Serang Tembus 10 Besar Nasional dari 93 Kota se Indonesia

2 November 2025 | 21:11
Oppo Oppo Find X10

Tiba-tiba Muncul, Oppo Find X10 Flagship Baru Punya Ketangguhan dari Berbagai Sisi

2 November 2025 | 21:00
Pesilat

750 Pesilat Ikuti Kejuaraan Piala Dandim, Ketua Koni Cilegon: jadi Ajang Menjaring Atek Terbaik

2 November 2025 | 20:53

Tag

2022 Andra Soni ASN Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film gratis Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda